Sensus Ikan di Kali Brantas Hilir di Wringinanom Gresik, Temukan Masih Ada Ikan Arapaima
Lembaga Swadaya Masyarakat Ecological Observation and Wetlands Conservation menggelar sensus ikan di Sungai Brantas hulu sampai Driyorejo.
Penulis: Sugiyono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Lembaga Swadaya Masyarakat Ecological Observation and Wetlands Conservation menggelar sensus ikan di Sungai Brantas hulu sampai Driyorejo Kabupaten Gresik.
Sensus itu untuk mengetahui populasi dan scanning ikan yang berhasil ditangkap.
Temuan secara garis besar selama sensus ikan di Sungai Brantas, yaitu masih ditemukan indikasi adanya ikan arapaima di kali Brantas hilir daerah Lebaniwaras Kecamatan Wringinanom, Gresik.
Hal itu karena menurut penambang, pemancing dan warga di sekitar Balai Desa Lebaniwaras menyatakan melihat kecopak ikan besar minggu lalu.
• Disambut Teriakan Ribuan Warga, Jokowi Bagikan 5.000 Sertikat Tanah di Surabaya
Temuan lainnya, ikan jenis kelamin betina masih mendominasi dibandingkan ikan jantan.
Dan ditemukan belasan jenis ikan, yaitu bader abang, bader putih, murahganting, montho, kuniran, palung, lokas, rengkik, keting, jendil dan berot, serta ikan papar (notopterus notopterus).
"Jadi total 12 spesies ikan di Sungai Brantas," kata Riska Darmawanti, Kepala Peneliti Ecoton yang jadi project leader sensus ikan Brantas Hilir 2018, Kamis (6/9/2018).
Ikan papar adalah ikan ikon kawasan suaka ikan Wringinanom yang dilindungi.
• DPC Partai Gerindra Targetkan Prabowo Subianto Menang Telak di Bangkalan
Keberadaannya semakin terdesak.
"Ikan papar yang sebelumnya bisa ditemukan di kawasan suaka ikan di Sumberame, Wringinanom, Lebaniwaras dan Sumengko, pada sensus ikan tahun 2018 hanya ditemukan di wilayah Mojokerto kawasan Jetis," imbuhnya.
Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi di Kantor Pemkab Gresik, mengatakan, sensus selalu dibayangkan kegiatan cacah jiwa, untuk mengetahui jumlah penduduk.
"Kok ada sensus ikan? Apakah ikannya dihitung jumlahnya?" tanya Mutmainah, Guru SMAN 1 Driyorejo kepada team Ecoton yang ikut sensus ikan.
• Begini Cara Kerja Detektor Narkoba yang Dihasilkan Siswa SMK Negeri Rengel Tuban
"Sensus ikan adalah kegiatan menghitung populasi ikan yang tertangkap oleh tim nelayan yang berjumlah 10 orang, mereka melakukan scaning dari Mojokerto hingga wilayah Surabaya sekitar 30 kilometer," ungkap Riska.
Lebih lanjut, Prigi mengatakan, sejak 2009 Ecoton melakukan sensus ikan untuk mengetahui jenis ikan, perbandingan kelamin dan kesehatan ikan.

Untuk tahun 2018, Ecoton melakukan sensus ikan untuk mengetahui jenis ikan yang eksis di Brantas hilir, mengetahui perbandingan jenis kelamin jantan dibanding betina dan kandungan logam berat dan senyawa pengganggu hormon dalam daging ikan.
• Latihan Bebas MotoGP San Marino 2018, Andrea Dovizioso Tercepat, Rossi Terlempar dari 10 Besar
Selain itu juga, fekunditas ikan atau kematangan gonad atau kesehatan seksual ikan dan analisis lambung ikan.
Hasil sensus yaitu terjadi pengurangan secara signifikan hasil tanggkapan sebesar 40 persen dibanding tahun 2016.
"Dugaan kami disebabkab sering terjadi ikan mati massal di kali Surabaya, dalam tahun ini sudah 3 kali terjadi ikan mati dan banyaknya sampah popok yang ditemukan menyebabkan gangguan kesehatan kelamin ikan. Indikasinya ditemukan beberapa ikan cacat fisik," kata Prigi.
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com