Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

6 Fakta Terbaru Mahasiswa ITS Surabaya yang Tiba-tiba Hilang, Temannya Sampai Merinding Lihat CCTV

Ada 6 fakta baru yang terungkap dari kasus hilangnya mahasiswa ITS secara tiba-tiba. Sang teman sampai merinding saat lihat rekaman CCTV

Penulis: Januar AS | Editor: Ayu Mufihdah KS
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Rekaman CCTV Rivanul Luqman Pradana, mahasiswa ITS Surabaya, berjalan meninggalkan kontrakannya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rivanul Luqman Pradana masih belum kembali setelah meninggalkan kontrakannya di Perumahan City Home Regency Blok F, Keputih, Sukolilo, Surabaya, Selasa (25/9/2018).

Mahasiswa Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu dikabarkan menghilang oleh teman kampus dan keluarga.

Mereka juga sudah memasukkan nama Rivan di daftar pencarian orang hilang melalui media sosial dan pengaduan Polrestabes Surabaya.

Berikut ini sejumlah fakta yang berhasil dirangkum oleh TribunJatim.com.

1. Tampak gelisah

Menurut keterangan teman-teman kontrakan Ivan yang sudah tinggal 3 tahun bersama, mahasiswa 21 tahun itu seolah pergi tanpa pamit.

Selasa (25/9/2018) malam, Ivan memang tampak sedikit berbeda dari biasanya.

Gerak geriknya tampak gelisah, keluar-masuk kontrakan.

Tiada yang menyangka Ivan akan pergi di saat semua orang terlelap tidur.

"Awalnya saat kami bangun Rabu (26/9/2018) Ivan sudah tidak ada, gak ada pikiran apa-apa, mungkin joging atau kuliah pagi. Tapi pukul 09.00 WIB pacarnya datang mencari, dia bingung karena Ivan tak bisa dihubungi sama sekali," cerita Hamim Najib Fahmi, teman satu kontrakan saat ditemui Surya (TribunJatim.com Network), Jumat (28/9/2018).

"Akhirnya kami mempersilahkan dia masuk memeriksa kamar Ivan, di sana ternyata ponsel, dompet, kunci motor dan barang-barangnya masih lengkap," lanjutnya.

12 Fakta Terbaru Kecelakaan Kapolres Tulungagung, Informasi Penting Terungkap Karena Ceceran Air

Hamim mengaku ragu jika Ivan akan pergi jauh jalan kaki.

Dia menyangka mungkin teman SMA-nya itu akan kembali pukul 12.00 WIB.

Tak berselang lama pukul 10.00 WIB, adik Ivan pun datang untuk mencari kakaknya.

Penghuni kontrakan pun ikut kebingungan mencari.

2. Tinggalkan dua carik kertas di lipatan laptop

Teman-teman dan keluarga sempat yakin Ivan pergi dengan sengaja setelah melihat dua carik kertas terselip di lipatan laptop miliknya.

Dua carik kertas itu, lanjut Hamim (teman Ivan), untuk orang tua, dan untuk kekasih Ivan.

"Isinya kayaknya orang pamitan, minta maaf kepada orang tua karena pergi. Kalau surat untuk pacarnya itu intinya 'semoga kamu dapat yang lebih baik'. Saya nggak bisa tunjukkan detailnya, soalnya sudah di pihak keluarga. Ada pesan untuk teman-teman lain juga yang ditulis Ivan di note laptop, banyak sekali, puluhan mungkin," kata Hamim.

3. Rekaman CCTV

Keyakinan teman dan keluarga menjadi kuat setelah melihat rekaman CCTV pintu masuk perumahan.

Ivan terlihat pergi tanpa membawa identitas dan pakaian selain yang melekat di badannya.

Dari remakaman CCTV, Ivan terlihat menutup kepalanya dengan hoodie jaket yang dia kenakan, sekaligus menutup sebagian wajahnya dengan buff.

"Dia menggunakan celana panjang dan jaket panjang berjalan dengan sandal jepit karet ke arah Jalan Arif Rahman Hakim saat itu pukul 02.49 WIB. Saya kenal betul perawakannya yang tinggi kurang lebih 180 cm dan cara jalannya. Itu Ivan, saya merinding membayangkan dia pergi dini hari entah mau ke mana," kata Hamim masih belum percaya.

Teman yang selama ini dia kenal kalem dan penuh prestasi itu tiba-tiba menghilang.

Padahal sepengetahuan Hamim, Ivan adalah anak yang aktif kegiatan organisasi dan memiliki banyak teman, dia pun tergabung dan menjadi koordinator futsal.

Belum lagi prestasi Ivan yang tak bisa dipungkiri lagi sangat bagus.

Laki-laki kelahiran Ponorogo 22 Januari 1997 itu tak pernah luput menjadi juara karya ilmiah nasional maupun internasional.

"Hampir tiap ada event dia juara. Dia juga gak ada masalah sama anak-anak kontrakan, sama teman-teman kampus, atau pun sama orang tua. Makanya kami juga bingung kenapa dia pergi," tutup Hamim.

Teman-teman kontrakan Ivan pun menghubungi orang tuanya dan mereka pun langsung datang ke kontrakan.

Sampai saat ini ayah dan ibu Ivan tinggal di kontrakan sambil menunggu kabar kepulangan putra pertama dari dua bersaudara itu.

4. Pengakuan teman Ivan soal informasi polisi

Teman-teman Ivan sudah melaporkan kepergian Ivan ke Polrestabes Surabaya.

Mereka juga memasang daftar pencarian orang hilang di Pemkot Surabaya juga media sosial.

"Kata polisi, mungkin Ivan masih ingin sendiri dulu. Tapi sebenarnya kalau di kontrakan kita tidak pernah ada masalah, teman-teman kampusnya juga mengaku baik-baik saja, begitu juga dengan kondisi orangtuanya juga harmonis," tutup Hamim.

5. Ivan sosok yang berprestasi

Menghilangnya Rivanul Luqman Pradana, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) secara tiba-tiba, masih menyisahkan deretan pertanyaan.

Khususnya alasan untuk meninggalkan kontrakan tempat tinggalnya di Perumahan City Home Regency, Surabaya, tanpa membawa identitas dan baju ganti.

Ia juga tidak membawa serta ponsel, dompet berisi KTP serta identitas lainnya, uang hasil lomba, motor, sepatu, dan semua pakaiannya.

Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Fisika itu pun diakui teman-temannya baik dan tidak sedang bermasalah baik dengan teman sesama kontrakan maupun teman di kampus.

Begitu juga kondisi keluarganya di Ponorogo yang diketahui dalam keadaan baik-baik saja.

Menurut Hamim Najib Fahmi, salah satu teman kontrakan, Ivan terkenal sebagai seorang yang pandai dan berprestasi.

Hal itu memang bisa dibuktikan, Senin (16/7/2018) 2018 lalu, nama Rivanul Luqman Perdana sempat disebut di TribunJatim.com usai merangkasi inovasi Gelang Pendeteksi Kelelahan.

Ivan mengerjakan inovasi itu bersama dua orang teman lainnya dalam menciptakan Gering atau Gelang Monitoring Tingkat Kelelahan Tubuh untuk mengetahui sejak dini kondisi jantung.

"Hampir tiap ada even dia juara. Paling sering karya ilmiah, kalau gak juara 1, ya juara 2, dan 3. Pokoknya sering juara, dosen beberapa kali juga datang ke kontrakan ngasih dia pekerjaan. Dia kan juga asisten dosen di semester sebelum-sebelumnya," cerita Hamim.

6. Sudah ajukan judul skripsi

Sebelum menghilang, Ivan rupanya sudah mengajukan judul skripsi di kampusnya.

"Anaknya pandai rencananya mau lulus tiga setengah tahun, judul skripsinya sudah tinggal eksekusi aja. Di kontrakkan sini yang mau lulus dari ITS tiga setengah tahun ada dua orang. Kalau dari jurusan Fisika, cuma ada tujuh orang yang mau lulus tiga setengah tahun, salah satunya Ivan," kata Bramantya Adhi Mugraha, teman satu kamar Ivan di kontrakan.

Ivan dikabarkan menghilang oleh teman kampus dan keluarga sejak Selasa (25/9) malam.

Sebelum pergi dari rumah kontrakan, malam harinya dia tampak sedikit berbeda dari biasanya. Gerak geriknya tampak gelisah, keluar masuk kontrakan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved