Menara Asmaul Husna Ponpes Wali Barokah, Bangunan Tertinggi di Kota Kediri, Memiliki 464 Anak Tangga
Keberadaan Menara Asmaul Husna yang berdiri di tengah Ponpes Wali Barokah di Kelurahan Burengan, Kota Kediri telah menjadi satu ikon kota.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Menara Asmaul Husna merupakan bangunan paling tinggi di Kota Kediri.
Dari puncak menara yang memiliki tinggi 99 meter ini, seseorang dapat menyaksikan semua sudut keindahan Kota Kediri.
Penyelesaian pembangunan menara ini dilakukan bertahap selama 9 tahun.
Keberadaan Menara Asmaul Husna yang berdiri di tengah Ponpes Wali Barokah di Kelurahan Burengan, Kota Kediri telah menjadi satu ikon kota.
Menara ini dibangun untuk menggantikan menara bambu yang sebelumnya ada di lingkungan pondok.
"Dulu pondok kami punya Menara Bambu. Bentuknya sederhana dan tingginya kurang dari 10 meter," ungkap KH Sunarto, Ketua Ponpes Wali Barokah.
• Hilang 1 Minggu, Rivan Mahasiswa ITS Belum Ditemukan, Polisi Sampaikan 2 Kemungkinan Kepada Temannya
Selanjutnya pengurus pondok menggagas untuk membuat menara yang lebih representatif.
Kemudian pada era Wali Kota Kediri H Achmad Maschut tercetus rencana untuk membuat Menara Asmaul Husna dengan tinggi 99 meter.
Diharapkan, keberadaan menara bakal menjadi satu ikon Kota Kediri.
• BREAKING NEWS Gempa Goyang Blitar, Ambon dan Majene, Tanpa Potensi Tsunami, Simak Info Lengkap BMKG!
Sunarto menjelaskan, Menara Asmaul Husna terdiri 23 lantai dan memiliki 464 anak tangga.
Selain itu telah dilakukan pengukuran hingga ke atap kubah menara ketinggiannya mencapai 99 meter.
Di atas kubah ada sejumlah tiang besi penangkal petir.
Pada malam hari lampu menara dapat dilihat dari pinggiran Kota Kediri.
Untuk menuju ke puncak menara selain secara manual juga ada lift.
Namun untuk sampai ke lantai paling puncak harus meniti anak tangga lagi.