Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
4 Kisah Para Pengungsi Asal Jatim & Jateng yang Selamat dari Gempa Palu, Hanya Bisa Selamatkan Beras
Hanya beras yang diselamatkan oleh Joko saat terjadinya gempa. Simak kisah selengkapnya di sini
Penulis: Januar AS | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Gempa berkekuatan besar dirasakan oleh Dian dan keluarga menjelang Shalat Maghrib.
Ketika itu Dian dan Rizky sedang bersantai sambil menyantap hidangan makan sore.
Sedangkan, suaminya berada di dalam kamar.
Tiba-tiba suasana tenang berubah menjadi mencekam, ia merasakan getaran dari dalam tanah.
Semakin lama, goncangan itu terasa kencang.
Ia bersama anaknya terlempar akibat goncangan.
Suaminya bergegas bangun dari tempat tidur, lalu berkumpul dengan Dian dan Rizky di ruang tamu.
Dia semakin panik ketika menoleh ke belakang, tembok di ruang dapur runtuh.
Kaca-kaca rumah pun pecah dan berhamburan ke arah mereka. Dagu anak pertamanya itu tergores kaca.
Keluarga kecil ini semakin panik, mereka ingin bergegas ke luar rumah.
Sementara, pintu utama tiba-tiba terkunci rapat.
Tangan Dian yang berhasil memegang gagang pintu tak bisa membukanya, meski dihentak beberapa kali.
Selang empat menit kemudian, goncangan gempa berhenti pintu pun dapat terbuka.
Mereka kaget mendapati tetangganya yang sudah berada di luar rumah dalam kondisi berdarah di tangan dan kakinya.
"Sebagian rumah juga terlihat hancur, saya juga melihat ada genangan air di jalan. Saya kira itu air laut," ujarnya.