Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ikan Sungai Antarkan Pelajar Lamongan ini Jadi Jutawan dan Jadi Pemuda Utama Bidang Kewirausahaan

dari produksi ikan kali atau ikan tambak itu, menghantarkan Arsseliyah Nur Ainni (17) pelajar kelas XI SMA Negeri 1 Lamongan sebagai pelajar jutawan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Arsseliyah Nur Ainni (17) pelajar kelas XI SMA Negeri 1 Lamongan sebagai pelajar jutawan menunjukkan serundeng iwak kali hasil produksinya, Jumat (26/10/2018) 

Dan berkembang menjadikan bisnis dan usaha ketika duduk di bangku SMA dengan memberi kemasan yang lebih menarik untuk produknya.

Bagaimana proses pembuatan serundeng iwak kali produksi Arsseliyah ?Sangat sederhana, karena hanya membutuhkan daging ikan yang sudah diasap untuk kemudian dipisahkan dari durinya.

Setelah daging ikan diasap dipisahkan dari durinya, daging ikan itu digoreng kering.
Usai digoreng itu baru kemudian ditambahkan bumbu dan campurkan untuk digoreng kembali hingga siap saji dan dikemas.

Serundeng kali olahan Arsseliyah ini bahkan bisa bertahan hingga enam bulan lamanya. Padahal tanpa sedikitpun bahan pengawet.

Ternyata kuncinya adalah, karena bahan baku, ikannya diasapi lebih dahulu.

"Karena pengasapannya itu membuat serundeng bisa bertahan lama," katanya.

Sedangkan arang yang dipakai untuk api pengasapan juga bukan arang sembarangan, tapi khusus dari batok kelapa.

Hadiri Apel Siaga Nasdem di Surabaya, Jokowi Kenakan Kaus #01

"Saya pakai tempurung kelapa. Belum mencoba arang lain batok kelapa," ungkapnya.

Anak pasangan Sumarliah dan Sutiowadi ini mengatakan, usaha serundeng iwak kali ini memang baru dipasarkan ke Malaysia sehingga cita rasanya juga disamakan dengan cita rasa orang Malaysia. Perbulan, rata-rata ia bisa mengirim setidaknya 500 hingga 1000 boks serundeng iwak kali ke Malaysia setiap minggunya. Untuk saat ini, pengiriman ke Malaysia masih tergantung pesanan. Produksinya sesuai permintaan dulu.

Sementara harga jual satu pak atau boks serundeng iwak kali-nya ia jual dengan harga RM. 12.

Untuk sementara ia membuat serundeng iwak kali ini dalam dua pak dengan berat yang berbeda, yaitu 120 gram dan 70 gram. Dan masih dalam satu varian saja.

Dari kegiatan wirausaha yang dilakukannya, Arsseliyah bahkan sudah memiliki omzet hitungan kotor sebesar Rp 30 juta perbulan.

Arsseliyah masih ingin terus mengembangkan usahanya agar bisa menyerap tenaga kerja.

"Untuk saat ini saya mempekerjakan 10 orang untuk sekali produksi," ungkapnya.

Arsseliyah juga bermaksud menembus untuk super market ternama yang ada si Malaysia. Ia optimis produknya akan menjadi isi yang terpasang di salah satu Supermarket ternama di Malaysia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved