5 Lokasi yang Dihindari Pilot Pesawat: Lewat Rusia Rawan Ditembak hingga Turbulensi Tinggi di Afrika
Beberapa lokasi dan negara menjadi target para pilot untuk menghindarinya memilih rute melewati kawasan itu. Mana saja wilayah tersebut?
Data itu memperlihatkan, pesawat terus berada di kecepatan sekitar 300 knot, dengan ketinggian tertingginya tak sampai 6.000 feet.
Bila dikonversi, kecepatan 300 knot setara sekitar 550 km/jam.

Adapun ketinggian 6.000 feet setara sekitar 1.800 meter dari permukaan tanah.
"Bila membaca data itu, ada indikasi overspeed selama penerbangan dari menit ketiga sampai kecepatan dan keberadaan pesawat hilang dari data radar pada menit ke-13 di ketinggian sedikit di bawah 4.000 feet," kata praktisi dan pengamat penerbangan, Yayan Mulyana dikutip dari Kompas.com, (29/10/2018).
Mungkinkah penyebabnya karena cuaca?
• Daftar Nama Awak Pesawat Lion Air JT 610, Simak Profil Kapten Pilot serta Status Terakhir Pramugari
BMKG menyatakan bahwa cuaca sama sekali bukan merupakan penyebab dari insiden Lion Air JT 610 itu.
"Dari data BMKG Soekarno Hatta, catatan kami angin berhembus pelan arahnya 160 derajat dengan kecepatan 3 knot. Kemudian jarak pandangnya 8 kilometer, ini bagus," ujar Agie dikutip dari Kompas.com (29/10/2018).
"Awannya itu scattered dengan ketinggian 2.000 feet. Itu artinya kondisi cuaca cerah berawan. Suhunya tercatat 27,25 derajat Celsius. Kemudian cuaca tercatat no significant. Artinya, kondisi cuaca itu clear untuk take off," sambungnya.

Wilayah dan lokasi memang menjadi kunci penting bagi pilot dan maskapai untuk memutuskan rute terbaik untuk lewat.
Dikutip dari Dailymail.com, tak semua rute bisa saja dilalui oleh pesawat.
5 di antaranya ini memiliki larangan tertentu, karena dijadikan wilayah konflik, hingga cuaca.
• Update Terbaru Pencarian Korban Pesawat Lion Air JT 610, 26 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri
1. Afrika
Menurut data Asosiasi Penerbangan Udara Internasional (IATA) yang dikutip dari Dailymail, Afrika paling rawan dilintasi pesawat karena faktor infrastruktur bandara dan kesiapan SDM pengelola bandara yang masih rendah.
Angka kecelakaan di negara itu sebanyak 6,83 per 1 juta penerbangan pada 2009 hingga 2013.
Ini merupakan angka tertinggi di dunia.