Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Haji Sumiran, Pedagang Es Kacang Ijo yang Sehari Bisa Hasilkan Omzet hingga Rp 3 Juta

Bermodal jujur dalam melayani pembeli membuat H Sumiran (70) berhasil meraih sukses berjualan es kacang ijo.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Didik Mashudi
H Sumiran penjual es beromzet Rp 3 Juta per hari 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Bermodal jujur dalam melayani pembeli membuat H Sumiran (70) berhasil meraih sukses berjualan es kacang ijo.

Warung yang semula di gubuk pinggir sawah itu kini pindah berjualan di depan rumahnya Jalan Raya Dusun Padangan, Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Pembeli es kacang ijo yang mampir di warung H Sumiran datang silih berganti.

Pembeli terlihat berjubel menjelang tengah hari saat cuaca panas semakin menyengat.

Warung sederhana dengan sejumlah meja dan kursi kayu panjang itu tak pernah sepi.

Kunjungi Magetan, Prabowo Subianto Minta Masyarakat Teladani Semangat Gubernur Suryo

Rata-rata pembeli yang mampir untuk memesan es kacang ijo yang menjadi menu utama warung H Sumiran.

Di warung juga disiapkan nasi bungkus dan aneka camilan lainnya.

Harga es kacang ijo satu gelas besar hanya Rp 5.000.

Dalam sehari ada ratusan pembeli yang datang ke warungnya.

Respon Wali Kota Surabaya Risma Soal Penggratisan Suramadu, Sebut Bakal Perkuat Pengawasan

Maka tak heran jika omset penjualan es kacang ijo ini dalam sehari rata-rata mencapai Rp 3 jutaan.

Namun H Sumiran mengaku tidak pernah menghitung berapa gelas yang disajikan setiap hari.

Hanya pemasukan uang yang diperolehnya rata-rata sehari mencapai Rp 3 jutaan.

Hampir semua pembeli yang datang selalu memesan es kacang ijo.

Ada sebagian yang makan nasi bungkus dan camilan lainnya. Menu es kacang ijo yang disajikan ditambah ketan hitam, susu dan santan ditambah butiran es yang dipasrah.

H Sumiran mengaku sudah mulai berjualan es kacang ijo dengan gerobak keliling hingga ke pasar sejak awal 1980 an.

Kemudian mencoba berjualan dengan sepeda motor dan berjulan menetap dengan membuat warung gubuk di pinggir jalan.

Lokasi warung gubuk ini berada di seberang warungnya sekarang. "Dulu kami nunut di tanah sawah orang lain, sekarang jualan di rumah sendiri," ungkapnya.

H Sumiran juga masih menggunakan gerobak motor sebagai tempat berjualan.

Gerobak ini didorong dengan motor Suzuki RC 100 yang sebelumnya dipakai berjualan keliling.

Soal resep suksesnya berjualan es kacang ijo tak lepas dari prinsipnya untuk selalu jujur dalam melayani pembeli.

"Jujur itu modal utama. Sebagai penjual juga harus dapat melayani semua pembeli yang datang," ungkapnya.

H Sumiran saat awal berjualan juga banyak susahnya menggunakan gerobak yang dorong. "Saya biasa berjualan di Pasar Pagu. Kalau ada keramaian seperti pertunjukan wayang dan jaranan juga biasa datang. Namun dulu pembelinya tidak banyak," kenangnya.

Berkat ketekunan menyisihkan sebagian hasil jualannya akhirnya dapat membeli dan membangun rumah di tempatbya sekarang.

"Saya pindah jualan di rumah masih dua tahunan," tuturnya.

H Sumiran mengaku mendapat ide untuk berjualan es kacang ijo saat merantau ke Lampung.

Sebelumnya yang dijual es cao, resep es kacang ijo sendiri juga dilakukan secara otodidak.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved