Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sambil Menangis, Suyanto Ceritakan Kondisi Anaknya yang Lumpuh usai Imunisasi dan Belum Membaik

Berulang kali Suyanto (58), warga Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, menangis sesenggukan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
SURYA/DAVID YOHANES
Suyanto (58), ayah Wildan (12) sebelum berangkat ke Dinas Kesehatan Kota Kediri, Selasa (6/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Berulang kali Suyanto (58), warga Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, menangis sesenggukan.

Suyanto tidak kuat menahan tangis saat berkisah kondisi anak bungsunya, Wildan (12).

Wildan adalah siswa MTs di salah satu pondok pesantren di Kediri yang mengalami kelumpuhan, setelah mendapat imunisasi rubella, Rabu (24/10/2018).

Saat ini Wildan dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Terjaring Razia Operasi Zebra 2018, Pelajar di Malang Diminta Polisi Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

Namun kondisinya tidak banyak berubah.

"Badannya sudah merasa enak. Tapi kakinya belum bisa digerakkan," ucap Suyanto sembari mengusap air matanya.

Dokter yang menangani Wildan menjelaskan, bocah nahas ini menderita Guillain-Barre syndrome (GBS).

BGS adalah kondisi gangguan kekebalan tubuh yang menyerang sistem syaraf.

Wildan membutuhkan pengobatan plasmapheresis sebanyak lima kali.

Pembetonan Sudah Hampir Selesai, Pembangunan Jalan Jati Kota Blitar Tinggal Pengaspalan

Total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 120 juta.

Namun BPJS Kesehatan menyatakan, hanya menanggung biaya pengobatan awal.

"Itu yang saya merasa keberatan. Saya tidak sanggup menanggung biaya sebesar itu," keluhnya, Selasa (6/11/2018).

Sebelumnya pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan Kota Kediri dan sejumlah pihak pernah menggelar pertemuan di rumah Suyanto.

Parade Beduk dan Pawai Taaruf Semarakkan Hari Santri Nasional di Kota Kediri

Menurut bapak dua anak ini, pihak Dinkes Kota Kediri menegaskan kondisi Wildan bukan akibat imunisasi.

Penjelasan ini yang diprotes oleh Suyanto. Sebab menurutnya, sebelum imunisasi Wildan dalam kondisi sehat.

Setelah diimunisasi, kakinya langsung mengalami kelumpuhan.

"Pagi diimunisasi, sore hari kakinya sudah lemas," ungkapnya.

Suyanto masih berharap Wildan bisa dipulihkan seperti semula.

Dinilai Mengatur Layanan Dokter RS, Komisi C DPRD Tulungagung Panggil BPJS Kesehatan

Bikin Kredit Fiktif, Karyawan Koperasi di Tulungagung Gelapkan Uang Ratusan Juta

Namun jika kondisinya tidak berubah, Suyanto masih memikirkan alternatif menempuh jalur hukum.

Sebelum imunisasi, pada Jumat (19/10/2018) Wildan sempat pulang dari pondok pesantren di Kediri karena sakit tifus.

Setelah berobat, Wildan kembali ke pondok pesantren pada Selasa (22/10/2018).

Keesokan harinya, Rabu (23/10/2018) ada imunisasi massal di sekolah Wildan.

9 Fakta Insiden Lee Jong Suk Dideportasi dari Indonesia, Tertahan di Bandara sampai Jadwal Terganggu

Meski baru sembuh dari sakit, Wildan langsung disuntik vaksin rubella.

Imunisasi yang dilakukan setelah sakit inilah yang dipertanyakan keluarga Wildan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved