Jubir FPI Ungkap Sejumlah Kejanggalan dari Kasus Bendera Habib Rizieq, BIN: Langsung Tunjuk Saja!
Juru bicara FPI mengungkap sejumlah kejanggalan dari kasus yang dialami Rizieq Shihab. Termasuk sejumlah peristiwa yang muncul sebelum penangkapan
Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
"Kalau kita dituduh sebagai intelijen melakukan operasi-operasi tanpa ada bukti ini kan semuanya asumsi. Ini pendapat yang diotak-atik," lanjutnya.
Selain itu, Wawan Purwanto pun mengatakan bahwa asumsi soal adanya operasi intel tersebut hanyalah kumpulan dari prakiraan.
Sedangkan bukti dan bahan penguat lainnya belum juga diketahui.
"Dia menyebut ada cctv yang hilang, tanpa mengatakan di mana letak cctv kan tidak. Ini kan prakiraan. Musti ada saksi. Ini digabung-gabungkan seolah-olah pembenaran," kata Wawan Purwanto.
Mendengar bantahan dari pihak BIN, anggota FPI, Slamet Ma'arif pun langsung membalasnya.
Ia berujar bahwa dugaan adanya operasi intelijen dibalik kasus bendera Habib Rizieq Shihab tersebut masih dianalisa.
Ia pun meminta kepada BIN untuk mengungkap kasus 'fitnah' yang dialamatkan pada Habib Rizieq Shihab.
Mengingat tugas BIN sendiri yang tadi disebutkan bahwa akan melindungi Habib Rizieq Shihab.
"Iya kan tadi kita menganalisa. Dengan indikasi yang ada bahwa ada sebuah operasi. Kalau memang BIN ingin melindungi Habib Rizieq sekarang waktunya BIN ungkap siapa yang melepas cctv, siapa yang pasang bendera tauhid, siapa yang ambil gambar dari jauh, siapa yang bikin berita ?" pinta Slamet Ma'arif.
Mendengar permintaan tersebut, pihak BIN pun langsung menjawabnya.
Menurut Wawan Purwanto, kasus bendera yang menimpa Habib Rizieq Shihab akan ditangani oleh pihak Arab Saudi.
Sebab hal tersebut kewenangan dari pemerintahan Arab Saudi.
"Jadi kalau operasi intelijen di luar negeri, sampai ketahuan di negara yang bersangkutan, itu bisa dideportasi dia. Itu pelanggaran. Jadi tidak boleh ada seperti itu. Pengungkapan itu adalah kewenangan dari pemerintah Arab Saudi," imbuh pihak BIN.