Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur Sebut Bakal Ada 5 Gerhana Pada Tahun 2019 Mendatang

Pada tahun 2019 mendatang akan terjadi gerhana sebanyak 5 kali. Simak rinciannya di sini

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Januar
Twitter/BMKG
Gerhana bulan total atau blood moon, Sabtu (28/7/2018) 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fenomena alam gerhana terjadi setiap tahun.

Berdasarkan hisab metode al-Durr al-Aniiq, Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur mengabarkan daftar gerhana di tahun 2019, beserta perkiraan waktunya.

Menurut hasil hisab, pada tahun 2019 Masehi (M) secara global akan terjadi 5 kali gerhana.

Keterangan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Gerhana Matahari Parsial, 29 Rabi’ul Akhir 1440 H/5‐6 Januari 2019 M. Secara global gerhana mulai pukul 23:34 UT sampai pukul 03:48 UT.

Gerhana meliputi Mongolia, China, Taiwan, Jepang, Chukotka dan Samudera Pasific bagian utara. Selain negara‐negara tersebut, termasuk Indonesia tidak mengalami gerhana sama sekali.

2. Gerhana Bulan Total, 15 Jumadil Ula 1440 H./21 Januari 2019 M. Gerhana terjadi pukul 02:33 UT sampai pukul 06:50 UT, meliputi Laut Pasifik, Amerika, Eropa dan Afrika.

Penumbra hingga Puncak Blood Moon, Simak 5 Potret Fase Gerhana Bulan Total di Indonesia Versi BMKG!

Sementara Asia Timur, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Australia tidak mengalami gerhana karena saat gerhana terjadi, Bulan masih dibawah ufuk.

3. Gerhana Matahari Total, 29 Syawal 1440 H./2 Juli 2019 M.

Secara global gerhana mulai pukul 16:55 UT sampai 21:50 UT.

Puncak gerhana terjadi pada pukul 19:22:56 UT di koordinat 17° 24' 01,20" LS; 108° 59' 05,22" BB. Gerhana meliputi Samudera Pasific bagian selatan, Costarica, Panama, Ekuador, Kolombia, Peru, Brazil, Bolivia, Paraguay, Uruguay, Chili, dan Argentina.

Adapun garis total melintasi Samudera pasific bagian selatan, Chili dan Argentina. Selain negara‐negara tersebut, termasuk Indonesia tidak mengalami gerhana sama sekali.

4. Gerhana Bulan Parsial, 14 Dzulqa’dah 1440 H./16 Juli 2019 M.

Terjadi pada pukul 20:02 UT sampai 22:59 UT.

Lama umbra gerhana 2 jam 57 meni 54 detik.

Gerhana meliputi Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Berikut illustrasi gerhana bulan parsial 16 Juli 2019 M./17 Juli 2017 M. dilihat dari Jakarta.

5. Gerhana Matahari Cincin, 29 Rabi’ul Akhir 1441 H./26 Desember 2019 M. Secara global gerhana mulai pukul 02:29:43 UT sampai pukul 08:05:41 UT.

Titik puncak gerhana berada di koordinat 01° 00' 42,28" LU; 102° 15' 32,09" BT.

Dengan magnitude umbra 0,9701. Lebar bayangan cincin yang menutupi permukaan bumi ±118 km. Lama cincin 3 menit 40 detik.

Panjang lintasan gerhana di atas permukaan bumi ±12.850 km dengan lebar panumbra ±8.771 km. Adapun lama gerhana secara global 5 jam, 35 menit, 58 detik. Gerhana meliputi Afrika bagian Timur, Timur Tengah, Asia, Asia Tenggara dan Australia bagian utara, dan Samudera Pasifik.

Negara yang bisa menyaksikan cincin gerhana adalah Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, Laut Arab, Teluk Bengal, India, Srilangka, Indonesia, Singapura, Malasyia, dan Guam Pasifik.

Wilayah Indonesia yang dilintasi cincin ialah pulau Simeulue Aceh, Sinabang, Pulau Lasia, Pulau Babi, Pulau Bangkaru, Pulau Tuangku, Pulau Ujung Batu, Pulau Sumatera.

Pulau Sumatera yang pertama dilewati adalah kota Singkil Aceh, lalu kota Pakkat Humbang Hasundutan, Sibolga, Padang Sidempuan, Pasir Pengaraian, Duri Bengkalis, Siak, pulau Bengkalis, pulau Pedang, pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, pulau Mendol, pulau Karimun Besar, pulau Kundur, pulau Bela, pulau Buru, pulau Sugi, Batam dan sekitarnya.

Lalu Tanjung Pinang, Singkawang, kota‐kota di perbatasan Malasyia, Tangit, Putussibau, balai Besar Taman Nasional Betung, Makulit, dan laut Celebes.

Cincin gerhana berakhir di pesisir barat negara Guam (negera kecil di laut Pasifik) pada pukul 06:54:29 UT (16:54:29 waktu Guam).

Sedangkan kota-kota di Indonesia selain yang disebut di atas tidak mengalami gerhana matahari cincin, melainkan gerhana matahari parsial.
Pipit Maulidiya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved