Saksi Kunci P2SEM Meninggal
Saksi Kunci P2SEM dr Bagoes Soetjipto Meninggal, Diketahui Punya Riwayat Jantung dan Tumor Otak
Saksi Kunci P2SEM dr Bagoes Soetjipto Meninggal, Diketahui Punya Riwayat Jantung dan Tumor Otak.
Penulis: M Taufik | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Teka-teki penyebab kematian dr Bagoes Soedjipto mulai terkuak.
Saksi kunci kasus P2SEM yang menghuni Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo itu diduga karena serangan jantung.
Dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban dan hasil olah TKP oleh petugas kepolisian, diketahui tidak ada tanda-tanda kekerasan atau bekas luka di tubuhnya.
Dari hasil pemeriksaan dan keterangan beberapa saksi, korban sudah lama punya penyakit dalam. "Riwayatnya jantung, sesuai temuan di kamar, ada obat-obatan yang selama ini dikonsumsinya," kata Kapolsek Porong, Kompol Adreal Zainar Abas.
• Saksi Kunci P2SEM dr Bagoes Soetjipto Meninggal di Kamar Tahanan, Terbujur Kaku Saat Apel Pagi
Setelah diperiksa di lokasi kejadian, jenazah dr Bagoes kemudian dibawa ke RS Pusdik Gasum Porong.
"Di rumah sakit, pihak keluarga juga datang. Namun, keluarga menolak otopsi. Sehingga jenazah hanya dilakukan visum," lanjut dia.
Setelah itu, jenazah dr Bagoes diserahkan ke keluarga.
Dari RS Pusdik Gasum, jenazah pria yang disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus P2SEM itu dibawa ke Adijasa oleh pihak keluarga.
• Saksi Kunci P2SEM dr Bagoes Soetjipto Sempat Bantu Obati Napi Lapas, Sebelum Ditemukan Meninggal
Dokter Bagoes ditemukan meninggal dunia di Blok Q1 nomor 4 Lapas Porong, Kamis (20/12/2018) pagi sekira pukul 06.15 WIB.
Malam harinya, disebut dia sempat membantu mengobati napi lain yang sedang sakit.
Di kamar sel itu, dr Bagoes tinggal bersama tiga napi lain.
Dan Kamis dini hari sekira pukul 02.30 WIB, napi sekamarnya sempat mendengar suara batuk yang cukup keras.
Namun diabaikan, karena dianggap batuk biasa.
Informasi yang berhasil dihimpun, teman sekamar dr Bagoes itu salah satunya bernama Yuda, pria asal Tambaksari, Surabaya.
Napi ini yang sempat mendengar dr Bagoes batuk pada dini hari.
Saksi lain yang juga dimintai keterangan polisi menyebut, bahwa semasa hidup dr Bagoes punya riwayat penyakit jantung dan tumor di otak.
Namun tumor yang dideritanya disebut tidak ganas.