Berita Entertainment
Teror ISIS Pada Keluarga Kerajaan Inggris Muncul Lagi, Rencana Kate Middleton Diracuni saat Belanja
Teror ISIS kembali terjadi dan mengancam anggota Keluarga Kerajaan Inggris, kali ini giliran Kate Middleton yang diancam akan diracuni.
Teror ISIS kembali terjadi dan mengancam anggota Keluarga Kerajaan Inggris, kali ini giliran Kate Middleton yang diancam akan diracuni.
TRIBUNJATIM.COM - Teror ISIS sudah menjadi bahasan yang sangat sering dijumpai masyarakat dunia.
Terorisme yang dilakukan oleh kelompok ISIS dan alirannya memang kerap kali sangat menganggu masyarakat.
Teror ISIS kepada masyarakat sudah sering terjadi, teror ISIS terhadap Kerajaan Inggris juga menjadi obrolan yang diperbincangkan.
Teror ISIS kepada Kerajaan Inggris sebenarnya memang sudah terjadi berulang kali.
• Probo, Pria Tulungagung Tewas Jatuh dari Pohon Jambu, Pernah 3 Hari Panjat Pohon Takut Dituding ISIS

Yang terbaru, teror tersebut kembali menyebutkan ancaman pembunuhan bagi Ducchess of Cambridge, Kate Middleton.
Dikutip TribunJatim.com dari Daily Mail (13/1/2019) waktu setempat, ISIS kembali memberikan ancamannya.
Ancaman tersebut sama seperti ancaman yang pernah disampaikan kelompok ISIS saat meneror Pangeran George.
Lewat layanan pesan singkat Telegram, ISIS mendorong para anggota fanatiknya di sekitar negara Inggris agar meracuni ibu tiga anak itu.
• Kate Middleton Ulang Tahun ke-37, Tak Boleh Lakukan 5 Hal Ini di Hari Bahagianya

Dalam sebuah foto, seorang pria 37 tahun menunjukkan sebuah tanda X merah di troli belanja sebuah pusat perbelanjaan makanan yang sering didatangi oleh Kate Middleton.
Di atas tanda X tersebut terdapat tulisan bernada ancaman.
"We know what she eats – poison it! (Kami tahu apa yang ia makan - racunilah!)" begitu kira-kira bunyi tulisannya.
• Meghan Markle Jiplak Gaya Kate Middleton Padahal Dulu Lebih Suka Baju Seksi, Pihak Kate Tak Terima
Dikutip dari News.com.au, lokasi dari toko yang dikunjungi oleh Kate Middleton juga ditulis secara lengkap.
Pesan itu begitu cepat mengalir di jejaring sosial Telegram.
Ancaman teror yang mengintai keluarga Kerajaan Inggris sebenarnya tidak hanya diterima kali ini saja.