Mau Bikin 3D Nail Art Bertema Imlek ? Ada 3D Nail Art Workshop di Swiss-Belinn Manyar, Ini Caranya!

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Merayakan momen spesial Hari Raya Imlek, tidak ada salahnya mempercantik kuku agar penampilan semakin menarik.

3D nail art yang menghadirkan efek timbul dapat menjadi salah satu alternatif agar kuku terlihat lebih eye-catching.

Desain-desain yang dapat dicoba antara lain lampion, babi, dan kepala barongsai yang menjadi icon Hari Raya Imlek.

Hal ini seperti yang disampaikan dalam Chinese New Year 3D Nail Art Workshop yang diadakan Hotel Swiss-belinn Manyar Surabaya bekerjasama dengan Basic Workshop, Selasa (29/1/2019).

• Nail Art Bertema Welcoming The Year of Pig di Surabaya, Ada Karakter Babi Bertopi Barongsai

"Menjelang Chinese New Year ini, kami buat serangkaian acara. Di antaranya adalah workshop nail art yang lagi hits. Desain-desain seperti lampion, babi, dan kepala barongsai cocok untuk suasana Imlek," tutur Fanidia Larasati Santoso, public relations executive Swiss-Belinn Manyar Surabaya.

Owner Basic Workshop, Yenny Kwan, juga menuturkan 3D nail art sedang digandrungi banyak orang karena desainnya yang memberi kesan timbul.

"Kali ini belajar desain kepala barongsai, lampion, dan kepala babi. Tiga aja. Hanya memerlukan waktu dua jam," tuturnya.

• Jelang Natal, Percantik Tampilan Dengan Nail Art Gel di The Nail Art Surabaya

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat 3D nail art, ungkap Ellysa Gita dari Me Nail, professional nail service yang digandeng Basic Workshop, antara lain 3D nail art gel poolish, top coat (kutek bening), cleanser (khusus kuku), dan kuku palsu.

Selain itu dalam membuat 3D art nail juga memerlukan alat, salah satunya UV lamp untuk mengeringkan cat kuku karena 3D nail art gel poolish hanya dapat kering apabila menggunakan UV lamp.

Serta brush yang khusus untuk nail art.

Cara membuatnya, tutur Ellysa Gita, pertama kuku palsu diberi 3D nail art gel poolish, pilih warna yang diinginkan.

Dalam suasana imlek seperti ini, warna merah cocok jika dipilih.

3D nail art gel poolish, dapat ditap-tap di kuku palsu menggunakan spatula khusus nail art, dibentuk sesuai desain yang kita inginkan.

Misalnya, jika ingin membuat babi, maka membentuk kepala babi terlebih dahulu.

Kemudian telinga, hidung, bibir, dan anggota tubuh lainnya.

Warna yang digunakan bisa merah muda atau sesuai selera.

Karena menjelang imlek, ada baiknya babi tersebut mengenakan baju berwarna merah khas imlek.

"Kita membuatnya seperti membuat patung. Direkatkan masing-masing bagian desain menggunakan cleanser," tutur Ellysa Gita.

Setiap kali selesai mengerjakan satu desain, keringkan menggunakan UV lamp selama 30 detik kemudian baru dilanjutkan membuat desain lainnya.

Teknik untuk membuat desain lampion dan barongsai pun sama.

Hanya saja, tutur Ellysa Gita, membuat desain lampion lebih mudah dan membuat desain kepala barongsai lebih lama karena membutuhkan detail yang lebih banyak.

Mengerjakan satu 3D nail art, lanjutnya, memerlukan 15-30 menit, sesuai dengan kesulitan desain dan kemampuan nail artist.

"Kesulitan yang dihadapi ketik membuat 3D nail art, karena objeknya kecil jadi lebih susah membentuk garis dan detailnya. Bagi tidak pandai memggambar bisa-bisa saja membuat 3D nail art. Bagi yang pandai menggambar, hasilnya akan lebih baik" ungkap Ellysa Gita.

Agar 3D nail art tetap awet, Ellysa Gita memberi tips untuk tidak lupa memoleskan top coat gel setelah desain 3D nail art rampung dibuat supaya tidak mudah lepas

"3D nail art ini tahan 2 minggu hingga satu bulan. Tergantung aktivitasnya. Lebih awet memang kalau memakai kuku palsu," tutur Ellysa Gita.

"Kalau pakai kuku asli, disesuaikan dengan kukunya. Kalau kukunya kecil, desainnya kecil saja," pungkasnya.