Kurangi Enceng Gondok yang Bikin Banjir, Pria di Pasuruan Dapat Omset Rp 5 Juta Tiap Bulan
Juwianto kini sukses merintis usaha kerajinan berbahan enceng gondok. tak tanggung-tanggung, Jutaan Rupiah bisa dia dapat dalam sebulan
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Bermula dari kepedulian terhadap keberadaan enceng gondok di sekitar rumahnya, Juwianto kini mendadak menjadi jutawan.
Ia menjadi pengusaha enceng gondok yang terbilang moncer meski usia merintis usahannya masih seumur jagung. Omzet per bulannya sudah di atas Rp 5 juta lebih.
Juwianto memanfaatkan keberadaan enceng gondok yang melimpah menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat dan memiliki daya jual yang lumayan.
Di tangan pria 53 tahun ini, enceng gondok, tumbuhan yang mencemari lingkungan berubah menjadi kerajinan bermanfaat seperti tempat cucian baju, tas, topi dan masih banyak lagi.
(Pendaftaran PTN Resmi Dibuka Mulai Hari Ini, Simak Cara Melihat Pemeringkatan SNMPTN 2019)
(Manfaatkan Plat Bekas, Pria Blitar Pasarkan Gamelan Mainan Hingga Jepang dan Prancis)
Dari sisi kualitas dan kuantitas, kerajinan berbahan enceng gondok ini juga tak kalah dengan kerajinan dari bahan dasar lainnya.
Sekadar diketahui, kerajinan buatannya ini sudah mulai merangkak dan merajai di pasar kerajinan.
Hargannya pun juga tidak mahal, kerajinan buatannya hanya dibanderol dengan harga Rp 100.000 - Rp 200.000.
Kepada Surya, bapak tiga anak ini mengaku awalnya, prihatin dengan keberadaan enceng gondok.
Kata dia, keberadaan enceng gondok di kampungnya sangat banyak. Bahkan, beberapa kali kesempatan, enceng gondok menjadi pemicu kampungnya banjir.
Ia menilai, bahwa enceng gondok merupakan penyumbat aliran air di sungai. Ketika keberadannya sudah banyak, air tidak bisa mengalir normal dan mayoritas tersumbat sehingga membuat banjir.
"Makanya saya berpikir , bagaimana bisa membersihkan enceng gondok, tapi juga bermanfaat. Awalnya dulu, sebelum punya ide dibuat kerajinan, ya saya potong dan saya buang," jelasnya.
(Melaju ke Pileg DPR RI, Dossy Iskandar Konsolidasi dengan 500 Kader Struktural NasDem di Jombang)
(Kunjungi Trenggalek, Menteri Susi Pudjiastuti Puji Pantai Prigi Sebagai Pelabuhan Alam Tercantik)
Setelah itu, ia mengaku mendapatkan usulan dari temannya.
"Saya sempat bingung. Gimana caranya. Akhirnya saya belajar secara otodidak. Saya berguru ke beberapa orang teman dan tahu caranya. Ya itu, saya mulai berwirausaha dengan membuat enceng gondok ini," urainya.
Juwianto kerap pergi ke sawah atau sungai untuk mencari enceng gondok. Enceng Gondok yang berhasil dibawa pulang dikeringkan selama sepekan.
"Jadi untuk membuat kerajinan ini dibutuhkan bahan dasar yang sudah benar-benar kering sekali. Kalau basah agak susah," tambahnya.
Selanjutnya, Enceng gondok yang sudah kering bisa dianyam secara manual tanpa menggunakan alat.
Menurutnya, anyaman tradisional atau manual akan menghasilkan kerajinan maksimal. Lebih baik dan lebih kuat.
Untuk membuat satu kerajinan, ia membutuhkan waktu satu sampai tiga hari.
Setelah selesai, kerajinannya dipernis dan dilapisi anti jamur.
"Selanjutnya, siap dijual dan dipasarkan. Ini akan saya teruskan, karena respon di pasaran bagus dan kami juga ingin membantu kampung kami agar terbebas dari banjir yang disebabkan karena penumpukan air banjir," pungkas dia.
Reporter: Surya/Galih Lintartika
(Imlek 2019: 7 Shio yang Diprediksi Harus Ekstra Waspada di Tahun Babi Tanah, Apa Saja?)
(Jadi YouTuber, Raffi Ahmad Ceritakan Awal Mula Rans Entertainment, Berawal dari Kesukaan Nagita?)