Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berawal Jajakan Keliling, Pria Blitar Ini Sukses Usaha Truk Mini Kayu, Tembus Pasar Luar Jatim

Berawal Jajakan Keliling, Pria Blitar Ini Sukses Usaha Truk Mini Kayu, Tembus Pasar Luar Jatim.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
SURYA/IMAM TAUFIQ
Bambang Siswanto (38), sedang merakit truk mini produksi home industrynya. 

Saat itu dirinya habis lulus kuliah, dan belum juga mendapatkan pekerjaan yang layak. Akhirnya, ia sempat ke sana-kemari, untuk mencari pekerjaan.

Di saat bingung mencari pekerjaan itu, dia yang lajang iseng berjalan-jalan ke makam Bung Karno, yang ada di Kota Blitar atau berjarak sekitar 15 km dari rumahnya.

Di makam yang ramai pengunjung dari berbagai daerah itu, ia heran karena banyak pedagang yang berjualan truk miniatur.

Oleh Bambang, itu diamati satu per satu stand, yang menjual truk mainan anak-anak tersebut.

Tanpa sadar, ia tertarik dan terbesit di pikirannya, untuk membuatnya. Dan, sampai di rumahnya, ia langsung mencobanya, dengan mengotak-atik kayu yang ada.

Tentunya, ia tak langsung sukses menyelesaikan satu truk mini dan banyak kesalahannya. Maklum, itu karena baru permulaan, mengawali membuat kerajinan.

"Akhirnya, saya bisa membuatnya. Namun demikian, karena baru permulaan, saya tak berani langsung membuat banyak dan hanya lima buah (truk mini). Ya, namanya baru mencoba, ya lama dan sering salah," paparnya.

Harganya, saat itu cuma Rp 120.000 per unit. Dan, laku keras, sehingga membuat dirinya kian semangat, untuk menekuni kerajinan itu.

"Sekitar dua tahun, selain kami jajakan sendiri, juga kami titipkan ke toko-toko mainan anak-anak. Rupanya, truk buatan saya bisa bersaing karena saat itu permintaan terus meningkat," paparnya.

Karena permintaan terus meningkat, ia kian semangat dan tak kenal lelah. Meski tak kenal waktu dan capek, namun tetap saja tak mampu memenuhi permintaan pasar.

Akhirnya, merekrut karyawan, yang kebanyakan tetangganya. Itu berawal dari satu, dua orang dan kini sudah punya 17 karyawan.

Awalnya, mereka diajari karena masing-masing karyawan tak harus punya kemampuan sama.

Sebab, mereka harus bisa mengerjakan truk mini, mulai masih berupa kayu (bahan mentah) sampai siap dipasarkan.

Setelah diajari, kini mereka sudah mahir di bidangnya masing-masing. Misalnya, Sulin (35), adalah khusus bagian painting (pengecatan) dan merakit.

Dan, ada karyawan yang khusus bagian membuat ban. Per hari, dengan 17 karyawan itu ditargetkan mampu menghasilkan produksi sebanyak 40 unit truk mini.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved