Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berawal Jajakan Keliling, Pria Blitar Ini Sukses Usaha Truk Mini Kayu, Tembus Pasar Luar Jatim

Berawal Jajakan Keliling, Pria Blitar Ini Sukses Usaha Truk Mini Kayu, Tembus Pasar Luar Jatim.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
SURYA/IMAM TAUFIQ
Bambang Siswanto (38), sedang merakit truk mini produksi home industrynya. 

"Untuk bahannya, tak kesulitan atau mudah karena banyak tersedia di sekitar sini. Misalnya, kayu Waru, itu banyak tumbuh di pekarangan warga dan harganya terjangkau atau tak seperti harga kayu lainnya.

Untuk kacanya, juga kaca limbah, yang bekas potongan di toko atau penjual kaca. Ya, kalau ditotal per unit truk mini, biaya produksinya tak sampai Rp 100 ribu," paparnya.

Namun, harga jual atau harga kulakan dari Bambang berkisar Rp 180.000 per buah. Sementara harga di pasaran bisa sampai Rp 250.000.

Kalau dihitung dari cost produksi, Bambang mengaku masih untung. Karena itu, dia saat ini nggak melayani partai kecil atau pembeli eceran.

Katanya, dirinya mengutamakan para sales, yang memasarkan ke luar daerah.

"Kami sekarang tak memasarkan sendiri, karena sudah ada banyak sales yang mengambil ke rumah. Misalkan, kalau ke Bali, sudah ada salesnya sendri yang datang ke sini. Dan, kami nggak susah-susah mengirim sendiri. Ya bagi-bagi rejekinya lah," paparnya.

Kenapa kerajinan truk itu sangat laku di era membanjirnya produk China di pasaran kita, menurutnya, karena produknya mampu bersaing.

Apa kemampuannya, salah satunya kualittasnya. Memang, harga truk miniatur buatanya, atau buatan orang lain, lebih mahal dibanding truk mainan yang dari China.

Cuma, truk mini buatannya lebih kuat atau tahan banting meski berkali-kali terguling atau jatuh.

"Katanya, awet kalau bahannya dari kayu. Sampai anaknya bosan, truk mini itu tak rusak atau percah. Beda, kalau dari bahan plastik, mudah pecah," tuturnya.

Selain itu, papar dia, pesaingnya belum banyak. Misalnya, di wilayah Blitar Timur ini, sampai kini hanya dirinya sendriri yang membuat kerajinan truk mini.

Tak tahu mengapa, namun bsa jadi karena belum ada yang bisa atau belum tahu caranya, terutama untuk memasarkannya.

"Padahal, kalau ditekuni, ini usaha yang menjanjikan. Sebab, itu punya pangsa pasar khusus, yaknii anak-anak. Apalagi, kini ada komunitasnya. Tak hanya anak-anak, namun bapak-bapak juga. Malah, sekarang ini mulai ada kontesnya (truk mini)," ungkapnya.

Dari hasil kerja kerasnya itu, kini Bambang sudah merasakannya dan bahkan bisa dibilang tinggal memetik hasilnya.

Selain bisa menghidupi keluarganya, yang membahagiakannya, dirinya bisa menciptakan lapangan pekerjaaan buat para tetangganya.

Itu artinya, kesuksesan bukan dinikmati sendiri, namun bisa dirasakan bersama orang lain. Itu yang membuatnya, selain bangga juga kian bersemangat menekuni usaha itu.

"Doa mereka juga penting. Sebab, kalau usaha ini kian maju, otomatis mereka kian sejahtera," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved