Jenazah Wanita Muda Asal Pamekasan Yang Terjun ke Sungai Menancap di Lumpur
Diduga sakit hati karena diputus pacarnya, Erna (21), warga Dusun Biyen, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan Pamekasan, nekat mengakhiri hidupnya
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Diduga sakit hati karena diputus pacarnya, Erna (21), warga Dusun Biyen, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan Pamekasan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari atas jembatan Gera Manjeng, di sungai Kali Jombang, Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota, Pamekasan, Sabtu (13/4/2019), sekitar 01.30.
Setelah dilakukan pencarian selama enam jam, yang melibatkan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), satuan Tanggap Bencana (Tagana), Kodim 0826 Pamekasan, Polres Pamekasan, Tim SAR Brimob dan relawan, akhirnya korban, anak bungsu dua bersaudara, pasangan suami istri, Marno dan Suhai, jenazahnya ditemukan di tempat korban meloncat, di kedalaman air sekitar 5 meter.
Saat ditemukan, posisi tubuh korban sebagian terendam lumpur.
“Meski arus sungai saat itu agak deras, namun karena tubuh korban sebagian tertanam di lumpur dasar sungai, posisinya tidak berubah,” ujar Koordinator Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono kepada Tribunjatim.com.
Selanjutnya jenazah korban, dibawa ke kamar mayat RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan untuk dilakuna visum luar.
Sementara Suhai, ibu kandung korban yang menunggui jenazah anaknya di kamar mayat, duduk bersandar di tembok terlihat sedih dan meneterskan air mata. Sejumlah kerabat berusaha menenangkan kondisi Suhai.
• BREAKING NEWS: Diduga Cemburu, Wanita Muda Bunuh Diri Melompat ke Sungai di Pamekasan
• Gading Marten Buka Suara, Jelaskan 2 Hal Soal Isu Kedekatannya dengan Citra Juvita: Dia Bukan Dokter
• Pelaku Mutilasi Guru Honorer Bongkar Kronologi Pembunuhan Korban, Sebut Sempat Gagal saat Memotong
Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu korban Erna, yang kos di kawasan Desa Nyalabu, Kecamatan Kota dan Atika Asriana Maharani (16), warga Jl Jingga, Kelurahan Barurambat Kota, Pamekasan, dibonceng Romi (21), warga Desa Tanjung, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, naik sepeda motor menuju ke arah lokasi jembatan Gera Manjheng.
Ketika tiba di kawasan jembatan Gera Manjheng, korban melihat Abdur Rahman, pacarnya (21), warga Dusun Timur, Desa Poto’an Lao’, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, membonceng dua wanita, sehingga korban menghentikan laju sepeda motor pacarnya dan menanyakan siapa kedua wanita yang diboncengnya.
Saat itu Abdur Rahman turun dari sepeda motornya bersama kedua wanita dan duduk di atas jembatan sisi utara jalan, tanpa menghiraukan panggilan korban yang berulang-ulang meminta Abdur Rahman mendatangi dirinya. Namun Abdur Rahman, terlihat cuek dan tetap duduk bersama kedua wanita yang diboncengnya.
Entah pikiran apa yang berkecamuk di benak korban. Kala itu korban memanggil Atika Asriana dan mengatakan kecewa dengan sikap pacarnya yang sudah memutuskan hubungannya, tanpa sebab dan kini sudah memiliki wanita lain.
Dari pada hidupnya disia-siakan, korban kepada Atika Asriana mengatakan akan bunuh diri dengan cara meloncat ke sungai.
Semula Atika Ariana, tidak percaya dan menganggap korban bercanda. Tapi rupanya korban naik ke tembok jembatan dengan posisi siap meloncat.
Melihat tindakan itu, Atika Asriana berusaha mencegah dengan memegang tangan korban. Tapi karena kalah kuat, korban meloncat dan pegangan Atika Asriana terlepas.
“Saya kira Erna hanya bercanda dan sekadar mengancam. Tapi ternyata Ernah benarp-benar meloncat. Saya sudah mencegah, tapi pegangan saya tidak kuat dan terlepas. Kebetulan tadi malam, kondisi sungai di jembatan Gera Manjheng airnya tinggi,” kata Atika Asriana, kepada Tribunjatim.com.
Ibu kandung korban, Suhai, yang ditemui di kamar mayat RSUD Slamet Martodirjo Pamekasan, mengungkapkan, tadi pagi ia diberitahu tetangganya, jika ada wanita namanya sama dengan anaknya, meloncat ke sungai. Setelah Suhai mencari tahu ke tetangga lainnya, ia yakin jika wanita yang meloncat ke sungai itu anaknya.
“Saya lupa, sudah berapa lama Erna itu kos di Pamekasan. Ia mengaku sudah bekerja, tapi tidak dijelaskan di mana tempat kerjanya. Hanya saja, agar lebih dekat dengan tempat kerjanya, Erna memilih kos. Dan saya tidak tahu, kalau Erna itu memiliki pacar,” kata Suhai kepada Tribunjatim.com.
Sementara pacar korban, Abdur Rahman, yang dituding pemicu korban bunuh diiri, kemudian Atika Ariana dan Romi, yang berada di lokasi kejadian dan mengetahui saat korban meloncat, kini dimintai keterangan di Polres Pamekasan.(sin/TribunJatim.com).