Puluhan Mahasiswa HMI Jatim Geruduk Polda Jatim, Minta Tuntaskan Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Puluhan Mahasiswa HMI Jatim Geruduk Polda Jatim, Minta Tuntaskan Kasus Penyerangan Novel Baswedan.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
"Tidak usah saya sebutkan (tempatnya) karena ada proses lanjutan yang ingin kami lanjutkan," kata Nur Kholis, di Malang, Rabu (20/3/2019).
Selain memeriksa tiga tempat yang diduga berkaitan dengan perkara Novel, TGPF juga memeriksa beberapa saksi. Namun, komisioner Komnas HAM itu juga enggan mengungkap siapa saksi yang diperiksa.
"Kami belum bisa sampaikan siapa orang yang kami mintai klarifikasi. Dari tahap ini, proses kedepan menunggu hasil dari yang Malang ini," ucap dia.
Nur Kholis mengatakan TGPF yang baru dibentuk pada 2019 itu menggunakan pendekatan baru dan bertanggungjawab kepada Kapolri Tito Karnavian.
Beberapa saksi yang telah dimintai keterangan sebelumnya, juga dimintai keterangan kembali. Termasuk memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di kediaman Novel.
"Namun dari CCTV itu tidak begitu jelas. Kami sudah koordinasi supaya apa yang ada direkaman CCTV bisa jadi petunjuk buat kasus ini," katanya.
Anggota TGPF lainnya, Poengky Indrati, meminta dukungan semua pihak agar kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK itu dapat segera terungkap.
"Kami sudah melakukan yang terbaik. Kami butuh dukungan supaya semuanya segera jelas," ucap Poengky.
Pada April 2017, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tidak kenal saat akan menunaikan shalat shubuh. Hampir dua tahun, pelaku penyiraman terhadap Novel belum juga ditangkap.