UPDATE Mutilasi Guru Budi, Berawal Hubungan Intim Berakhir Jasad di Koper, Ini Sebab Kepala Dipotong
Terungkap cara mutilasi Guru Budi, saat proses pengemasan mayat ke dalam koper, muncul masalah baru. Ternyata tubuhnya di koper tersebut tidak muat.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Peran Aris Sugianto, Tersangka yang Berhubungan Badan dengan Korban
Gupuh menerangkan, bersamaan dengan aksi Ajis Prakoso yang terlanjur kalap bertubi-tubi mengibaskan sabetan, Aris Sugianto mendadak muncul membantunya menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.
"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.
Setelah korban dipastikan tumbang dan meregang nyawa, lanjut Gupuh, kedua pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat tersebut ke suatu tempat.
Namun sebelum itu keduanya masih harus menemukan cara memindahkan mayat korban.
Maka, ungkap Gupuh, muncullah ide dari Aris Sugianto mewadahi mayat korban ke dalam sebuah koper milik ibunya.
"Aris Sugianto waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya. Belakangan Aris Sugianto cerita kalau koper itu dijual," tuturnya.

Alasan Pemotongan Kepala Terungkap
Lalu saat proses pengemasan mayat ke dalam koper, muncul masalah baru. Gugup menambahkan, ternyata koper tersebut tidak muat.
"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris Sugianto usul kepala korban dipotong," katanya.
Usulan Aris Sugianto terbilang sadis, usai kepala korban dipotong, akhirnya mayat tersebut muat di simpan ke dalam koper tersebut.
Gupuh menyebut, mayat korban ditekuk secara paksa di dalam koper. Lalu dibuang di bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.
Sedangkan kepala korban di wadahi kantung kresek untuk dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kras, Kediri.
"Kejadian itu dilakukan selasa malam," tandasnya.
