Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ornamen Retorika Cafe Bar & Resto Dibuat dari Barang Bekas yang Disulap Jadi Benda Bernilai Artistik

Swiss Winasis sulap barang bekas jadi ornamen menawan di Retrorika Cafe Bar & Resto miliknya,

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Melia Luthfi Husnika
SURYA.CO.ID/SANY EKA PUTRI
Retorika Cafe Bar & Resto di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa (23/4/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Swiss Winasis, Mengubah barang-barang bekas menjadi hiasan atau ornamen cafe yang indah.

Dari kejauhan sudah terlihat ada bangunan yang temboknya dari jendela dan pintu bekas.

Bukannya dari batu bata, tetapi malah disusun dengan rapi dari jendela dan pintu bekas. Bangunan itu ternyata Retrorika Cafe Bar & Resto, di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Retrorika Cafe Bar & Resto ini menjadi perhatian khusus bagi anak-anak muda. Karena kafe ini mengusung konsep green house dan eco-friendly.

KEK Singosari Segera Diresmikan, Khofifah Juga Bahas Soal KEK Madura saat Bertemu Presiden Jokowi

Begitu masuk Retrorika Cafe Bar & Resto ini, pengunjung sudah disuguhkan dengan pemandangan barang-barang bekas. Selain itu juga banyak tanaman kaktus jenis sukulen. Semua furniture kafe ini terbuat dari barang bekas.

Di antaranya ada televisi yang disulap menjadi wastafel. Lalu bekas jendela dan pintu dari kayu yang dijadikan tembok. Meja dan kursi yang dibuat dari kayu bekas, panci bekas, bahkan ada yang dari tabung LPG 3 kilogram dan 16 kilogram.

Hanya tinggal didesain sedikit dan ditambah bantalan untuk duduk, sudah jadi tempat duduk. Kafe ini sudah ada sejak Desember 2018 lalu. Swiss Winasis pemilik kafe mengatakan awalnya ia hobi mengoleksi barang-barang bekas.

VIDEO: Berkonsep Kekinian, Lumer+ Cafe Mengusung Tema Summer Vibes untuk Gaet Generasi Milenial

Swiss tidak pernah merasa gengsi untuk mengumpulkan barang bekas dari rongsokan.

"Di sini kami ajak pengunjung untuk mau menerapkan eco friendly. Semisal pesan makanan bungkus, kami pakai besek. Tetapi kalau pengunjung membawa tempat sendiri kami beri diskon 10 persen," kata Swiss, Selasa (23/4/2019).

Di dalam kafe ini ada perpustakaan mini juga. Buku-buku itu tertata rapih lesung bekas. Buku-buku itu juga merupakan koleksi pribadi milik Swiss. Tanaman yang ada di sana tidak hanya sekadar dijadikan pajangan saja, tetapi dijual.

Lokasi kafe itu adalah rumah tinggalnya. Sampai sekarang Swiss sangat menerima jika ada yang menghibahkan barang bekas kepada dirinya.

Hobi Kongkow, Perempuan Asal Bangkalan Ini Sulap Halaman Rumah Menjadi Kafe

Ia juga masih sering hunting barang bekas di Pasar Comboran, Kota Malang. Paling mahal ia modal Rp 300 ribu untuk membeli barang bekas. Ada radio bekas juga di kafe ini.

Untuk menu makanannya juga masih tradisional, semua makanan dimasak fresh. Tidak ada makanan yang disimpan di dalam freezer.

"Untuk minumannya kami utamakan kopi. Karena kami punya lahan kopi sendiri," imbuh ayah dari tiga orang anak ini.

Swiss merupakan mantan pegawai negeri, tetapi ia lebih memilih resign dan memilih mengembangkan usaha kafenya ini.

Peringatan Hari Kartini, Pejabat Perempuan di Kota Batu Diajak Senam Perwosi Pakai Kebaya

Tidak hanya ornament nya yang dari barang bekas, bahkan sampahnya juga dimanfaatkan untuk peternak.

Jika ada sampah plastik, diberikan ke bank sampah, dan sampah dapur diberikan ke peternak bebek. Kafe ini buka dari pagi pukul 10 sampai malam pukul 12.

Swiss hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk mempersiapkan semua ini. Putri Suliswati pengunjung asal Kota Surabaya menyatakan suka dengan Retrorika Cafe Bar & Resto ini.

Ia menghabiskan waktu empat jam untuk memuaskan berfoto-foto di sini.

"Wah keren banget mbak di sini. Saya tahunya juga dari teman saya asal sini. Dan begitu ke sini, puas-puasin deh berfoto-foto. Karena harus kembali ke Jakarta buat kerja," kata dia..

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved