Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sepekan Pasca Banjir Kali Lamong, Kerugian di Gresik Capai Rp 78,843 Miliar, ini Rinciannya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mendata hasil kerugian banjir Kali Lamong. Total kerugian yang diperkirakan capai Rp 78 M

Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Surya/Moch Sugiyono
MATI – Tanaman padi milik petani di Desa Kepatihan Kecamatan Menganti Gresik mati akibat terendam banjir Kali Lamong selama hampir sepekan, Rabu (8/5/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mendata hasil kerugian banjir Kali Lamong. Total kerugian yang diperkirakan sekitar Rp 78,843 Miliar. 

Kepala BPBD Kabupaten Gresik Tarso mengatakan bahwa setelah banjir Kali Lamong, anggota baru bisa merekap kerugian akibat banjir.

Menurutnya, laporan dari para Kepala Desa dan Camat yang terdampak banjir juga tidak bisa langsung kirim perkiraan kerugian akibat banjir.

Adapun rincian dari BPBD kerugian di Kabupaten Gresik akibat banjir:

Kerugian sawah 255 hektar di Kecamatan Balongpanggang, kerugian senilai Rp 7,650 Miliar.

Kerugian sawah  786,1 hektar di Kecamatan Benjeng, kerugian senilai Rp 23,583 Miliar.

(Ngabuburit, Warga Gresik Manfaatkan Banjir Kali Lamong untuk Memancing Ikan di Saluran Air)

Kerugian sawah 419 hektar di Kecamatan Cerme, kerugian senilai Rp 12,57 Miliar.

Kerugian tambak 1007 hektar di kecamatan Cerme, kerugian senilai Rp 30,21 Miliar.

Total kerugian di wilayah Kecamatan Cerme mencapai Rp 42,78 Miliar.

Kerugian sawah 111 hektar di Kecamatan Menganti, kerugian senilai Rp 3,33 Miliar.

Kerugian sawah 30 hektar di Kecamatan Kedamean, kerugian senilai Rp 900 Juta.

Kerugian tambak 20 hektar di Kecamatan Duduksampean, kerugian senilai Rp 600 Juta.

“Total kerugian akibat banjir Kali Lamong selama hampir sepekan ini mencapai Rp 78,843 Miliar. Kerugian ini belum termasuk adanya korban jiwa yang meninggal dunia,” kata Tarso, Rabu (15/5/2019).

Dari total banyaknya kerugian akibat banjir Kali Lamong ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik tidak memberikan ganti rugi terhadap petani tambak dan padi.

“Tidak ada ganti rugi akibat musibah banjir Kali Lamong,” imbuhnya.

(Berikan Motivasi Korban Banjir Kali Lamong, Satlantas Polres Gresik Buka Bersama Korban Banjir)

Namun, selama banjir, Pemkab Gresik melalui BPBD dan tim Taruna siaga bencana (Tagana) telah membantu berupa sembako dan makanan siap saji.

“BPBD telah memberikan bantuan sekitar 2.300 paket sembako. Berupa 5 kilogram beras, satu kilo gula pasir, dua liter minyak goreng dan 5 bungkus mie instan,” katanya.

Selain dari pihak Pemkab Gresik langsung, ada beberapa relawan yang tidak koordinasi dengan membuka posko dan menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak banjir Kali Lamong.

“Itu yang jumlahnya tidak bisa dihitung. Jumlahnya jelas sangat banyak,” imbuhnya.

Kepala bidang perlindungan dan jaminan sosial (Lijamsos) Dinas Sosial Kabupaten Gresik Sulyono mengatakan bahwa selama banjir Kali Lamong, tim Tagana dibantu dengan PKH (Program Keluarga Harapan) dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial  Kecamatan) telah memasak nasi ribuan bungkus untuk disalurkan kepada masyarakat korban banjir.

“Kita mendirikan dapur umum dan memasak setiap hari selama lima hari untuk masyarakat korban banjir. Jumlahnya sekali masak itu ribuan bungkus,” kata Sulyono.

Reporter: Surya/Sugiyono. 

(Berikan Motivasi Korban Banjir Kali Lamong, Satlantas Polres Gresik Buka Bersama Korban Banjir)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved