Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

1 Tahun Bom Surabaya

Aktivis PMII Gresik Gelar Refleksi Kasus Bom Surabaya, Tujuannya ini

Aktivis Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gresik menggelar refleksi tragedi bom setahun silam di Kota Surabaya

Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
(surya/Sugiyono)
Aktivis di Gresik menggelar refleksi tragedi Bom di Jawa timur. Dari refleksi itu diharapkan muncul sikap toleransi dan saling menghormati, Jumat (17/5/2019) 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Aktivis Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gresik menggelar refleksi tragedi bom setahun silam di Kota Surabaya.

Moh Sholihul Fikri mengatakan, kegiatan refleksi mengenang tragedi bom di Jawa Timur untuk mengenang bahwa aksi kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, tapi juga dilakukan dengan musyawarah akan menemukan titik kesepakatan dalam menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama.

"Sehingga tidak ada pentingnya untuk menyelesaikan perbedaan di Indonesia dengan kekerasan. Sebab, yang dihadapi adalah sesama saudara sendiri," kata Fikri, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik, Jumat (17/5/2019).

Dalm refleksi tersebut diikuti beberapa kampus yaitu yang terdapat pengurus PMII yaitu PK. PMII Matahari Terbit UMG (Universitas Muhammadiyah Gresik), PK. PMII Atas Langit Daruttaqwa, PK. PMII Akar Bumi Al Azhar Menganti, PK. PMII Qomaruddin IAI Qomaruddi dan bersama Formagam (Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman).

Selama refleksi tersebut juga menyikapi Pemilu yang dikabarkan tidak puas oleh kinerja penyelenggara Pemilu, khususnya hasil Pilpres.

Polisi Bangkalan Sita 13 Karung Plastik Berisi 20 Kg Bubuk Bahan Peledak Petasan, Pelaku Masih Buron

16 Korban Serangan Bom Surabaya Dapat Kompensasi, Ipda Akhmad Bersyukur Ada Perhatian dari Negara

Klenteng Berusia 150 Tahun, Cagar Budaya Kota probolinggo Ludes Dilalap si Jago Merah

"Pemilu sudah berlangsung dengan lancar dan aman. Tahapan demi tahapan sudah dilaksanakan. Mulai dari di TPS sampai rekapitulasi di Kabupaten. Semuanya berjalan sesuai tahapan.

"Sekarang ini kita sama-sama masyarakat yang ingin hidup damai di negara Indonesia. Maka harus mau menghormati perbedaan. Sebab, Indonesia ada berbagai suku dan agama," katanya. (Sugiyono/TribunJatim.com).

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved