Aksi 22 Mei
Mabes Polri Tegaskan Jika Ada Penembakan Peluru Tajam Bukan TNI dan Polri: Ada 'Penumpang Gelap'
Mabes Polri tegaskan jika ada penembakan peluru tajam, hal tersebut bukan dari TNI dan Polri, "ada 'penumpang gelap."
"Polisi dan TNI kan sudah menunjukkan suatu iktikad yang sangat luar biasa, mereka bersatu padu melakukan pengamanan secara maksimal. Sehingga masyarakat tidak perlu takut, khawatir, tenang-tenang saja, jalani kehidupan seperti biasa," imbau Wiranto.
• KPU Umumkan Hasil Pilpres 2019, Bandingkan Angka 3 Kali Kekalahan Prabowo Subianto: 2009, 2014, 2019
Dia juga mengajak seluruh pimpinan nasional hingga daerah, agar bersama-sama merawat persatuan dan kesatuan bangsa, supaya tidak terjadi konflik sosial.
Wiranto juga meminta semua pihak dapat menerima hasil Pemilu 2019 secara legawa.
"Artinya ya mengakui itu kalau ada masalah-masalah salurkan ke hukum ke lembaga hukum yang sudah disiapkan. Ada MK, DKPP, ada Bawaslu, ada Gakkumdu," ucapnya.
• SBY Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Jokowi, Jokowi Panggil AHY ke Istana Bogor Pagi Ini
Wiranto Minta Jangan Ada Pengerahan Massa dari Daerah ke Jakarta
Wiranto pun meminta pejabat di daerah melarang warganya untuk mengikuti ajakan people power di Jakarta pada 22 Mei 2019.
"Bagaimana supaya tidak ada penumpukkan massa? Saudara tolong dari daerah jangan biarkan masyarakat keluar daerah menuju Jakarta," pinta Wiranto.
Wiranto juga mewanti-wanti jangan sampai pejabat di daerah termasuk kepala desa, Kapolsek, Danramil, Bhabinkamtibmas, hingga Bhabinsa, tidak bisa membendung warga untuk ke Jakarta.
• Diduga Ajak Orang Ikut People Power Aksi 22 Mei, Warga Sidoarjo Diciduk Polrestabes Surabaya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mabes Polri: Jika Ada Penembakan Peluru Tajam itu dari ''Penumpang Gelap'', Bukan TNI - Polisi.