Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2019

Yunarto Wijaya Sebut Tanpa Prabowo Mungkin Tidak Akan Ada Jokowi, Ahok ataupun Ridwan Kamil

Yunarto Wijaya mengaitkan sikap Prabowo Subianto mengundang aksi 22 Mei dan mengakibatkan kericuhan

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
Youtube Najwa Shihab
Yunarto Wijaya dalam tayangan Mata Najwa 

TRIBUNJATIM.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan ucapan selamat atas kemenangan yang diraih oleh pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf.

Kemenangan yang dicapai Jokowi-Ma’ruf ini telah ditetapkan berdasarkan rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum sehingga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 unggul atas Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02.

Ucapan selamat disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono lewat sebuah video yang direkamnya di Singapura pada Selasa (21/5/2019).

Dalam sebuah pidatonya, Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan syukur dan merasakan sebuah kelegaan lantaran janji yang disebutkan Joko Widodo yaitu memimpin dan mengayomi seluruh rakyat Indonesia.

Momen Prabowo Merasa Terhina Saat Datangi Habibie di Istana, Bawa Nama Soeharto & Keluarganya

"Akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial dan mengajak bersatu padu membangun bangsa dan tanah air tercinta," kata SBY dalam video tersebut.

Susilo Bambang Yudhoyono pun menjelaskan bahwa rakyat mengharapkan dan menunggu seorang pemimpin berkomitmen untuk diwujudkan setelah Pemilu berakhir.

Tak hanya itu, Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kepada para pendukung dan bukan pendukung Jokowi-Ma’ruf agar kembali rukun dan  bersatu.

"Inilah awal yang baik bagi rukun dan bersatunya kembali bangsa Indonesia yang hampir setahun berada dalam kontestasi yang keras dan polarisasi yang ekstrim," katanya.

Isi Telepon Habibie Saat Jadi Presiden Ingin Temui Soeharto, Terkuak Sebab Soeharto Menolak

Menurut Ketua Umum Partai Demokrat, komitmen yang disebutkan Joko Widodo tersebut adalah awal rekonsiliasi sesama anak bangsa yang selama ini berbeda pilihan politik.

Sehingga, dengan sepenuh hati Susilo Bambang Yudhoyono mendukung penuh komitmen Joko Widodo.

"Mengiringi ucapan selamat saya. Kepada Bapak Jokowi dan Bapak Ma'ruf Amin dalam kapasitas saya sebagai Presiden ke-6 RI, atas kepercayaan rakyat yang diberikan kepada bapak berdua untuk pada saatnya memimpin Indonesia lima tahun mendatang, saya menyambut baik dan mendukung penuh komitmen dan tekat mulia bapak berdua untuk memimpin dan mengayomi rakyat Indonesia secara adil tanpa kecuali," katanya.

Tak hanya memberikan selamat ke Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono pun turut memuji calon presiden Prabowo Subianto yang akan mengajukan gugatan sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Whatsapp (WA) Facebook (FB) Instagram (IG) Masih Error, VPN Bisa Jadi Solusi, Simak Cara Pakainya

Prabowo Subianto mendapat sebutan dari SBY yaitu juara demokrasi atau ‘champion demokrasi’.

Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pujian untuk Prabowo Subianto berdasarkan pihak Prabowo-Sandiaga yang akhirnya membuat keputusan untuk menjalani proses hukum lewat Mahkamah Konstitusi.

"Pak Prabowo, apa pun hasil dari gugatan Bapak ke Mahkamah Konstitusi nanti, sejarah akan mencatat Bapak sebagai seorang yang konstitusionalis serta seorang yang menghormati pranata hukum, juga champion of democracy, sebuah legacy yang akan dikenang dengan indahnya oleh generasi mendatang," kata SBY, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (22/5/2019) dini hari.

SBY mengungkapkan rasa senangnya terkait Prabowo Subianto yang mengimbau masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban umum saat menyampaikan pendapatnya supaya tetap damai, berakhlak dan konstitusional.

"Saya berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga situasi aman damai dan tertib dapat terus dijaga meskipun ruang bagi rakyat untuk menyampaikan pendapat, termasuk aksi protes, tetap dibuka dan dijamin oleh negara," kata SBY.

"Kuncinya adalah protes apa pun dapat dilakukan secara bertanggung jawab, tertib, dan damai," tambahnya.

Bahkan, Yunarto Wijaya menyebut pertarungan Pilpres 2019 merupakan yang terbaik.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Yunarto Wijaya saat menghadiri program acara Mata Najwa pada Rabu (22/5/2019) malam.

Ternyata ia menilai bahwa masyarakat antusias terlihat sejak pengajuan diri dari masing-masing paslon hingga tiba Pilpres 2019 pada 17 April 2019 lalu.

Sehingga Yunarto Wijaya melansir dari KPU, antusias masyarakat kali ini melebihi target.

"Pertarungan politik 2 kali berturut-turut harus diakui pendidikan politik terbaik. Tidak pernah ada dialog terbanyak yang melibatkan masyarakat di semua elemen. Terbukti dengan partisipasi yang melebihi target KPU lebih dari 80 persen," papar Yunarto Wijaya, dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube Najwa Shihab yang dipublikasikan Kamis (23/52019).

Tak tanggung-tanggung, Yunarto Wijaya memuji Prabowo Subianto.

"Pak Prabowo, Anda tidak perlu menjadi seorang presiden untuk dikenang. Kita akui bahwa tanpa Prabowo mungkin tidak akan ada Jokowi, Ahok ataupun Ridwan Kamil," papar Yunarto Wijaya.

Yunarto Wijaya dalam tayangan Mata Najwa
Yunarto Wijaya dalam tayangan Mata Najwa (Youtube Najwa Shihab)

Hanya saja, Yunarto Wijaya menegaskan bahwa Prabowo Subianto harus mengakhiri pertarungannya dengan Jokowi dengan tinta emas.

"Tapi bagaimana akhir kisah pertarungan 2014 dan 2019 ini bisa dikenang lewat tinta emas bukan tinta hitam," tambahnya.

Tampaknya Yuniarto menyinggung sikap Prabowo Subianto soal aksi 22 Mei 2019 yang baru-baru ini menimbulkan kericuhan.

"Jangka pendek, saya minta dengan sangat imbauan dan ucapan bela sungkawa tidak membuat pendukung anda bersikap damai, berakhlak dan konstitusional. Tarik secepatnya massa sehingga kita bisa melihat secara bersama-sama prosedur di MK dengan damai dengan akhlak yang juga akan membawa konstitusional," papar Yunarto Wijaya.

"Kalau Anda lakukan itu, dan menerima proses yang akan diputuskan oleh MK, itulah yang pak disebutkan oleh SBY, the Real champion of democracy," pungkas Yunarto Wijaya.

Tak hanya itu, Yunarto Wijaya juga mengingatkan para pendukung Prabowo-Sandiaga dan pendukung Jokowi-Ma’ruf agar tidak mudah terpancing provokasi lewat kata-kata dan cuitan di media sosial.

"Menurut saya bahwa simbolisasi dibutuhkan. Suka atau tidak 5 tahun terakhir kita terbelah jadi pendukung Jokowi dengan Prabowo cebong dan kampret. Demokrasi kultus bergantung pada sosok tersebut.

Memang simbolisasi tersebut dibutuhkan dalam waktu cepat. Tapi tidak berhenti sampai disitu. Bagaimana tokoh lokal dan masyarakat memulai dengan tidak membuat kalimat-kalimat provokasi yang baru, menghormati sisa pros yang ada, sehingga kita bisa menjadi the real champion of democracy," tanadas Yunarto Wijaya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul BPN Gugat ke MK, Prabowo Tuai Pujian dari Yunarto Wijaya: Tanpanya Mungkin Tak Ada Ahok

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved