Hermawan Sulistyo: Pelempar Bom Molotov Aksi 22 Mei Profesional, Botolnya Segede Botol Kecap
Bagi seorang pengamat politik, Hermawan Sulistyo melempar bom molotov layaknya melempar granat yaitu memakai teknik tubuh
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Massa yang terpukul mundur di Tanah Abang ini akhirnya berpindah haluan menuju Arama Brimob Petamburan.
Setelah massa melakukan pembakaran dan perusakan mereka tidak langsung meninggalkan lokasi namun masih berada di sekitar Asrama Brimob sembari beberapa kali melempar batu hingga bom molotov.

Namun dengan adanya kericuhan ini petugas polisi yang berada di lokasi lantas membuat situasi menjadi lebih kondusif.
Bahkan pihak kepolisian mengajak massa aksi demo untuk negosiasi.
Sementara usaha bernegosiasi ini sudah dilakukan sejak pagi tadi, namun terlampau sulit.
Tak hanya itu, massa kemudian membuat barikade di kawasan Brimob.
Brigjen Dedi Prasetyo selaku Karopenmas Polri membenarkan kondisi pihaknya yang berusahan melakukan negosiasi dengan massa aksi demo.
Namun jika belum ada kata kesepakatan dalam negosiasi dan massa masih terus melanjutkan tindakannya melawan hukum, maka TNI akan turun tangan dan melakukan tindakan tegas.
"Bila hari ini mungkin belum ada kata kesepatakan, apabila terjadi terus dilakukan tindakan hukum aparat keamanan TNI Polri akan lakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Dedi Prasetyo seperti dilansir TribunJakarta dari Kompas TV.
"Ini demi kepentingan seluruh masyarakat," tambahnya.
Selanjutnya, Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap massa yang melakukan tindakan anarkis.
Ia menegaskan bahwa adapula seorang pihak yang bertindak sebagai provokator yang mengompor-ngompori massa aksi demo hingga akhirnya menimbulkan kericuhan.
Diduga sejumlah pihak yang menjadi provokator berasal dari luar Jakarta.
"Kita sudah mengidentifikasi, masyakarat dari luar Jakarta yang pertama kali memprvokasi," katanya.
"Aksi yang seharusnya damai tapi diprovokasi yang mengakibatkan masaa terpancing," sambungnya