Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Andi Arief Sebut Serangan Bully untuk AHY & Demokrat Berasal dari Buzzer, Andre Rosiade Bereaksi

Andi Arief dan Andre Rosiade berdebat di Twitter soal serangan bully untuk keluarga SBY dan Partai Demokrat berasal dari buzzer

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Dwi Prastika
Warta Kota
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief 

TRIBUNJATIM.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono curhat terkait partainya yang di-bully setelah Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Joko Widodo.

Curhatan SBY kala itu menyatakan dirinya dan partainya menampung opini negatif setelah AHY melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, pertemuan AHY dan Presiden Joko Widodo berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, dan Istana Kepresidenan Bogor setelah diselenggarakannya Pemilu 2019.

Sudah Silaturahmi ke Jokowi, Megawati, dan Gus Dur, Ternyata Ini Alasan AHY Belum ke Prabowo

"Akibat pertemuan itu, AHY, SBY, dan Partai Demokrat diserang habis oleh kalangan tertentu," kata SBY, seperti yang dikutip dari TribunJakarta, Senin (27/5/2019).

"Setelah itu AHY di-bully sangat kejam. Mungkin itu cara Tuhan untuk menggembleng orang yang baru masuk di dunia politik. Dari serangan itu, sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal," tambahnya.

Suasana silaturahim Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama istri masing-masing dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Suasana silaturahim Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama istri masing-masing dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6/2019). ((KOMPAS.com/FABIANUS JANUARIUS KUWADO))

Dikutip dari Kompas.com (TribunJatim.com Network), SBY menjelaskan, hal tersebut merupakan pembeda antara Partai Demokrat dan pihak lain yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Bahkan, SBY menegaskan meskipun Partai Demokrat tidak mengusung Jokowi, namun Demokrat tidak menutup komunikasi dengan calon presiden nomor urut 01.

Penyebab Prabowo-Sandi Kalah di Pilpres 2019 dari Jokowi-Ma’ruf Dibongkar Andi Arief: Kini Terbukti

Karena sejatinya, Demokrat sangat terbuka untuk melakukan komunikasi dengan pihak mana pun.

Lagipula, menurut SBY, kedatangan AHY merupakan undangan Presiden Joko Widodo.

Susilo Bambang Yudhoyono menyebut, pertemuan AHY dengan Presiden Joko Widodo bukan membahas pembentukan koalisi di pemerintahan, tetapi permasalahan kebangsaan.

"Di situ perbedaan kami dengan pihak tertentu itu. Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan 01. Barangkali ada yang bersumpah tak akan komunikasi dan berkawan selamanya. Barangkali pula dendam yang membara harus dipertahankan," ujar SBY.

"Silakan kalau ada yang punya prinsip itu. Tapi jangan atur Demokrat harus mengikutinya. Kami prinsip ikhtiar perjuangan untuk menang harus dilakukan sekuat tenaga. Namun, setelah selesai, ya, selesai," lanjut SBY.

KPU Mojokerto Buka 18 Kotak Suara, Ambil Dokumen Untuk Bukti Gugatan Paslon Nomor 2 ke MK

Curhatan SBY terkait Partai Demokrat di-bully setelah pertemuan AHY lantas mengundang tanggapan dari Fadli Zon.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyoroti ucapan SBY melalui tayangan video yang diputar di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Fadli Zon menanggapi curhatan SBY dengan menyebut bahwa setiap sikap yang diambil politisi pasti akan mengundang pro dan kontra.

Bahkan, Fadli Zon membandingkan dengan dirinya sendiri yang mengaku tak kerap kali menampung bully karena pernyataannya.

Sehingga dapat dikatakan, kelompok yang setuju dengannya, maka akan mendukungnya.

Sedangkan, yang tidak mendukungnya akan berbuat sebaliknya.

"Setiap politisi, apapun yang dilakukan pasti ada kelompok yang suka ada kelompok yang tidak suka. Jadi enggak usah baper lah kalau kena bully itu. Saya tiap hari kena bully santai aja, enggak ada tuh saya baper-baperan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Namun, Politikus Demokrat, Andi Arief menilai, hujatan-hujatan yang dilontarkan oleh SBY adalah berasal dari buzzer.

Hari-hari SBY Tanpa Ani Yudhoyono, Foto Lebaran Tunjukkan Raut Wajahnya, Mantu-Anak Berusaha Senyum

Di saat yang bersamaan, Politikus Gerindra, Andre Rosiade menanggapi cuitan Andi Arief melalui media sosial Twitter, Kamis (6/6/2019) lalu.

Berawal dari Andi Arief yang mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno.

Dibalik ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri, Andi Arief pun meminta bantuan kepada Sandiaga Uno agar tidak ada lagi buzzer yang menyerang Partai Demokrat dan keluarga SBY.

Selamat hari raya Idul Fitri buat @sandiuno, minal Aidin walfaizin. Di hari baik ini mohon bantuannya agar para buzzer menghentikan serangan dan fitnah ke Partai Demokrat dan keluarga SBY. Terimakasih, untuk saling bantu,” tulis Andi Arief.

Postingan Andi Arief di akun Twitter @AndiArief__ pada 5 Juni 2019.
Postingan Andi Arief di akun Twitter @AndiArief__ pada 5 Juni 2019. (twitter.com/AndiArief__)

Ditambah lagi, Andi Arief mengimbau kepada kader Partai Demokrat agar tidak menanggapi buzzer yang menurutnya adalah kalangan pendukung Prabowo-Sandiaga.

Kader dan simpatisan Parta Demokrat serta yang masih berduka atas wafatnya Ibu Ani, jangan balas perlakuan para buzzer yang selama ini mendukung Pak Prabowo dan @sandiuno meski mereka masuk kategori ulat bulu di temen,” tulis Andi Arief.

Ajudan Pejabat OPM Nyatakan Diri Setia ke NKRI, Bandingkan Kehidupannya dengan Kemajuan Indonesia

Melihat cuitan Andi Arief, Andre Rosiade pun lantas membalas dengan meminta Andi Arief agar tidak mencari perhatian.

Dalam kesempatan itu, Andre Rosiade menyampaikan isu merapatnya Partai Demokrat ke kubu pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Udah lah bang @AndiArief__ enggak usah Caper ngurusin 02 melulu. Kalo Demokrat mau gabung ke 01 atau pun @AgusYudhoyono mau jadi Menteri nya pak @jokowi. Sikahkan monggo. Kami enggak ada urusan mau menyampuri atau pun mau menyalahkan @AgusYudhoyono. Please deh jgn Caper melulu,” tulis Andre Rosiade.

Tak mau kalah, Andi Arief tetap membalas cuitan Andre Rosiade.

Bener, jangan mencari kambing hitam apalagi gunakan akun anonim. Mohon berdebat secara terbuka jauh lebih baik. Sampaikan juga buat Pak Sandi Uno,” tulis Andi Arief.

Di sisi lain, Andre Rosiade juga merasa aneh dengan pernyataan Andi Arief yang menyebut pihaknya menggunakan buzzer.

Andre Rosiade pun menjelaskan, pihaknya tidak menggunakan buzzer.

"Saya rasa kami tak pake buzzer. saya juga agak aneh dengan pernyataan bang Andi Arief bilang kami pake buzzer, menyatakan bahwa kami politisi yang pake akun anonim," ujar Andre Rosiade seperti dilansir TribunJakarta dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (8/6/2019).

KPU Tulungagung Buka Kotak Suara Siapkan Bukti Sengketa Pilpres 2019, Saksi Paslon 02 Tak Hadir

Andre Rosiade menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan akun anonim.

"Poltiitsi Gerindra tak pernah pake akun anonim, tapi akun yang terang bahwa itu kepemilikan kami," tuturnya.

"Saya sampaikan juga kepada beliau, 'kalau Anda berkoalisi dengan kami ada masukan sampaikan secara lansung, tak usah cuit di media sosial. Jangan sampai ngakunya berkoalisi tapi faktanya merongrong dari dalam," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tanggapi Curhatan SBY Soal AHY Di-bully Seusai Bertemu Jokowi, Fadli Zon: Saya Kena Bully Santai Aja

Bahas Serangan Buzzer, Andi Arief Diingatkan Andre Rosiade Soal Koalisi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved