Andre Rosiade Yakini Gugatan Sengketa Pilpres 2019 di MK Mampu Mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf
Andre Rosiade mengaku Partai Gerindra dapat tawaran untuk mengisi posisi menteri & yakin gugatan Pilpres mampu mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Isu tawaran Partai Gerindra dalam kabinet Kerja Jilid II kepada Partai Gerindra kini ramai diperbincangkan masyarakat.
Tampaknya Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade membenarkan isu tawaran tersebut, sehingga ia juga menjelaskan posisi menteri tidak hanya ditawarkan kepada Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) saja.
• Denny Indrayana Sebut Maruf Amin Langgar UU Pemilu: Sandiaga Mundur Jadi Wagub Meski Tak Ada Aturan
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Andre Rosiade saat menjadi narasumber program acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, pada Selasa (11/6/2019).
Berawal dari pembawa acara yang menyinggung soal pertemuan dan silaturahim kedua putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Hingga kemudian pembawa acara melontarkan sebuah pertanyaan kepada Andre Rosiade soal adakah pertemuan antara Partai Gerindra dengan pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.
“Kalau pihak TKN sih saya sering bertemu di depan televisi,” ucap Andre Rosiade dengan nada bercanda.
Mendengar pernyataan tersebut, sontak semua narasumber yang berada di studio Kompas TV tertawa terpingkal.
• Mengenal Habil Marati yang Diduga Donatur Pembunuhan 5 Jenderal, Pernah Urus PSSI Tapi Dipecat
“Saya sudah sampaikan, di momen sebelum lebaran bukan hanya Partai Demokrat dan PAN yang ditawarkan posisi menteri, tentu kami juga ditawarkan. Mas Bayu harus tahu, Gerindra ini adalah partai pemenang kedua suara terbanyak di DPR RI,” jelas Andre Rosiade.
Andre Rosiade melanjutkan, bahwa Partai Gerindra kini mendapatkan perolehan suara terbanyak kedua di Indonesia. Dengan demikian, menurutnya tawaran untuk mengisi posisi menteri itu ada.
“Sedangkan, Partai Demokrat belum pernah jadi ‘The Ruling Party’, tapi itu masa lalu sekarang mohon maaf partai nomor urut 07, bahkan di DPR tidak dapat pimpinan DPR. Jadi, kami ini partai kedua dengan perolehan suara terbesar dan terbanyak di Indonesia. Tentu tawaran itu ada,” terang Andre Rosiade.
Hanya saja, Partai Gerindra kini masih fokus kepada gugatan sengketa pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
• Rekam Jejak Habil Marati, Donatur Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Total Hartanya Rp 47 M
“Tapi fokus kami seperti yang saya sampaikan adalah MK,” terang Andre Rosiade.
Tak tanggung-tanggung, Andre Rosiade menegaskan bahwa gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan pihak Prabowo-Sandiaga mampu mendiskualifikasi pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
“Kami meyakini bahwa gugatan kami di MK ini bisa mendiskualifikasi Pak Jokowi-Ma’ruf dan menetapkan Pak Prabowo-Sandiaga menjadi calon presiden yang akan dilantik tanggal 20 Oktober 2019. Itu keyakinan kami," ucap Andre Rosiade dengan mantap.
Ia pun menyebut bahwa Partai Gerindra dikenal solid dan satu suara.
• Kesaksian Irfansyah Diperintah Kivlan Zen Bunuh Yunarto Wijaya,Kivlan: Saya Kasih Uang Rp 5 juta
"Kalau tawaran, jelas kami dapat tawaran. Kami partai nomor dua lebih besar dari Partai Demokrat dan PAN. Jadi Gerindra itu terkenal solid gitu loh," ujar Andre Rosiade.
"Tentu itu lebih menjanjikan dari partai yang katanya mendukung nanti di luar ada cuitan gak jelas," sambung Andre Rosiade.
Dengan demikian, Andre menyatakan bahwa peran Partai Gerindra sejatinya untuk mengawal NKRI dan membuat Indonesia semakin adil dan makmur.
“Gerindra ini kan didirikan bukan untuk mencari pekerjaan dan jabatan. Tapi didirikan untuk mengawal NKRI utuh, bagaimana mensejahterakan masyarakat, bagaimana rakyat Indonesia menjadi adil dan makmur. Untuk itu, fokus kami MK. Kami meyakini Pak Prabowo bisa menang di Mahkamah Konstitusi. Itu saja fokus kami. Tawaran-tawaran ada saya akui, tetapi itu kami pertimbangkan,” tambahnya.