Pemkab Banyuwangi Akan Uji Coba Penyiraman Lahan Pertanian dari Smartphone Hasil Riset Pelajar
Pemkab Banyuwangi akan menguji coba hasil riset para pelajar di SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, yang mengembangkan penyiram lahan otomatis.
Penulis: Haorrahman | Editor: Arie Noer Rachmawati
”Jadi kalau misalnya ini dipakai di Taman Blambangan (salah satu ruang terbuka hijau di Banyuwangi), saya kira butuh hanya satu alat ini,” kata Hary.
Selain Singo Tangar, ada penyiram tanaman tenaga surya berkapasitas lebih besar untuk sawah. Namanya ”Bagaskara”.
”Bagaskara belum dilengkapi sensor, namun kerjanya bisa nonstop, misalnya sejak pukul 07.00 sampai 16.30, mengikuti luasan lahan pertanian. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan timer yang ada pada sistem maupun kontrol dari gadget,” kata Hari.
• Warga Desa Gintangan Banyuwangi Sajikan Parade Kostum Buat Promosikan Bambu, Lihat Tampilannya!
• Cerita Liburan Anggota Wantimpres di Banyuwangi, Makan Nasi Tempong dan Nonton Ritual Tari Seblang
”Bagaskara” sudah diujicobakan di lahan kedelai hitam di Kecamatan Purwoharjo.
Hasilnya sangat memuaskan petani, karena mampu menghemat biaya bahan bakar genset untuk pompa air.
“Jika pakai genset, petani keluar biaya Rp 150 ribu per hari, namun dengan Bagaskara nol rupiah karena memanfaatkan energi matahari,” jelasnya. (Surya/Haorrahman)