Sosok Purwanto Gay Tulungagung yang Tiduri 50 Lelaki, Perubahan 15 Tahun Lalu Sudah Resahkan Warga
Pria gay Tulungagung baru-baru ini ditangkap karena terbukti mencabuli anak di bawah umur, tak disangka kasus lainnya terkuak, sudah tiduri 50 pria.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Purwanto (33) adalah pria kelahiran Desa Babadan, Karangrejo, Tulungagung yang ditangkap oleh Polda Jatim, Senin (1/7/2019).
Purwanto tertangkap atas dugaan kasus pencabulan yang dilakukannya kepada sesama jenis.
Purwanto ditangkap polisi setelah terbukti melakukan pencabulan dua pelajar pria di bawah umur.
Dihadapan polisi, pria yang ternyata gay itu mengakui perbuatannya.
Purwanto mengakui perbuatan pencabulan dan hubungan intimnya bersama pria.
Saat ditangkap, Purwanto dilaporkan terbukti mencabuli dua pelajar pria masih di bawah usia.

Beberapa kali, pelaku menghubungi korban pencabulan yang berusia dibawah umur itu, untuk diajak ke rumahnya.
"Disitulah korban diajak hubungan badan, korbannya ya penyuka sesama jenis," jelasnya.
Aldy menambahkan, pelaku memberikan imbalan uang yang cukup murah kepada para korbannya.
Yakni, berkisar antara Rp 50 Ribu hingga Rp 150 Ribu, untuk sekali tarif kencan dan melakukan hubungan badan sepuasnya.
Tak hanya dua orang pelajar pria itu saja, ternyata selama ini pria yang memiliki bisnis tata rias pengantin itu sudah berhubungan dengan 50 pria lainnya.
Modus yang Dilakukan
Kanit 5 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Mohammad Aldy Sulaiman mengungkapkan, pelaku mengenal kedua korbannya melalui pesan WhatsApps (WA).
"Proses perkenalan pelaku dengan korban melalui WA bertukar nomor ponsel," katanya, pada awakmedia di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Senin (1/7/2019).
Beberapa kali, pelaku menghubungi korban pencabulan yang berusia dibawah umur itu, untuk diajak ke rumahnya.
Aldy menambahkan, pelaku memberikan imbalan uang yang cukup murah kepada para korbannya.
• VIRAL Pernikahan Bocah 14 Tahun, Baru Kenalan 2 Bulan di Pasar Malam dan Tak Mau Lanjutkan Sekolah
Yakni, berkisar antara Rp 50 Ribu hingga Rp 150 Ribu, untuk sekali tarif kencan dan melakukan hubungan badan sepuasnya.
Namun, Purwanto justru membantah hal itu.
Beberapa kali kesempatan berhubungan badan, ia mengaku, justru pihak si korban yang membayar dirinya.
"Ada juga, dianya yang ngajak, dianya malah ngimingi saya uang," kilah Purwanto, seraya menundukkan kepala.
TribunJatim.com mencoba merangkum seperti apa sosok dan kehidupan sebenarnya Purwanto. Berikut faktanya.
Lokasi Tempatnya Berhubungan
Selama ini, Aldy menambahkan, pelaku melakukan hubungan intim dengan teman kencannya itu di rumahnya yang ada di kawasan Perumahan Citra Damai, Ringinpitu, Kedungwaru, Tulungagung.
"Itu rumahnya sendiri, bukan kontrak kami tangkap dia di sana," katanya.

Perubahan Diri yang Terjadi
AKP Mohammad Aldy Sulaiman mengatakan pelaku memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda.
"Tersangka punya kelainan penyuka sesama jenis," bebernya.
Kecenderungan seksual semacam itu, lanjut Aldy, mulai dirasakan sudah sejak 15 tahun lalu.
Sejak tahun 2004, Aldy Sulaiman sudah menyadari dirinya berbeda dan memiliki orientasi yang berbeda.
Sejak ditangkap polisi pada Jumat (28/6/2019), ada kurang lebih 50 pria yang sudah pernah berkencan dengannya.
"Menurut penuturan pelaku sejak 2004 sudah 50 kali melakukan hubungan tersebut," katanya.

Berdandan Seperti Perempuan
Saat ditanya ikhwal perubahan orientasi seksualnya di tahun 2004.
Purwanto yang mengenakan penutup wajah itu mengaku, perilakunya makin 'melambai' saat membuka salon tatarias pengantin.
"Buka Salon 2006, sambil jadi waria. Kan sebelumnya saya kan waria, kan dandan cewek," ungkap Purwanto.
Saat ditanya, apakah ada faktor rasa trauma masa lalu yang menjadi penyebab dirinya memiliki orientasi seksual yang cenderung.
Ia menggelengkan kepala.
• Sosok Dewi Praswida, Mahasiswi Asal Semarang yang Bersalaman dengan Paus Fransiskus, Fotonya Viral!
Berhubungan Tanpa Paksaan karena Saling Suka
Masih dengan menundukkan kepala, pria gay tersebut mengaku semua teman kencannya diajak berhubungan tanpa paksaan.
"Gak ada yang saya paksa," tandasnya.
Pekerjaannya Profesional
Aldy menegaskan, selama ini pelaku terbilang profesional menjalankan bisnisnya itu.
"Enggak gak ada pelanggan salon yang seperti itu. Dia profesional memang pintar rias," katanya.
Sementara itu, Purwanto dengan suara yang terdengar serak mengakui, salon itu dirintisnya sejak 2006.
Dan disaat itulah sifat 'melambainya' semakin menjadi-jadi.
"Buka salon 2006, sambil jadi waria," jelas Purwanto dihadapan sorotan lensa kamera awakmedia.

Warga Resah
Keresahan warga menjadi awal mula penangkapan pelaku pencabulan itu.
Ia menerangkan, penangkapan itu berawal dari laporan warga setempat.
"Ya kan sama seperti pernyataan tadi, tersangka sudah beberapa puluh kali lakukan itu," katanya.
Warga merasa resah dengan perbuatan senonoh terselubung yang dilakukan pelaku selama ini.
"Warga melaporkan kalau tersangka melakukan hubungan tak wajar," lanjutnya.
Aldy mengaku, pihak Polda Jatim yang melakukan pengintaian di rumah pelaku.
Kemudian berhujung penangkapan pada Jumat (28/6/2019).
"Ya memang kami lakukan penangkapan langsung di kediamannya," katanya.
Saat dicokok Anggota Ditreskrimum Polda Jatim di kediaman pelaku.

Pelaku ternyata sedang beduaan dengan salah seorang teman kencannya di dalam rumah.
Kuat dugaan, lanjut Aldy, pelaku usai melakukan hubungan.
"Pas sudah selesai main kayaknya tadi kan ada tisu tisu juga terus celana dalam," tandasnya. (Luhur Pambudi/TribunJatim.com)