Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Trik Agar si Kecil Jadi Gemar Baca Buku, Jangan Hanya Paksa Anak Baca Buku Sampai Selesai

Mengajarkan anak membaca buku, tidak melulu dilakukan dengan meminta anak duduk dan membaca buku sampai ceritanya selesai.

Penulis: Hefty Suud | Editor: Anugrah Fitra Nurani
net
Ilustrasi anak membaca buku - appletreebsd.com 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Orangtua mana yang tidak senang apabila buah hatinya memiliki kegemaran membaca buku seperti Maudy Ayunda?

Mengajarkan anak gemar membaca buku sejak dini, kerap disebut sebagai salah satu cara supaya anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang gemar membaca.

Namun, beberapa orangtua merasa kesulitan saat mengajarkan anaknya membaca buku sejak usia dini.

dr Pinansia Finska Poetri yang juga seorang montessori educator menuturkan, anak-anak memiliki fase belajarnya masing-masing.

(Ini Kisah Pemuda dari Pamekasan, Sering Meresensi Buku, Bikin Rindu Berdarah dari Kumpulan Cerpen)

Untuk mengajar anak membaca buku, tidak melulu dilakukan dengan meminta anak duduk dan membaca buku sampai ceritanya selesai.

"Kalau anak kita usianya di bawah dua atau tiga tahun, biasanya itu adalah fase dimana ia belajar biaca," papar dokter yang akrab disapa Pinan itu.

"Jadi saat orangtua ingin dia tumbuh jadi pribadi yang gemas baca buku, targetnya jangan lansgung menyelesaikan cerita," ucap Dokter Pinan.

Menurut Dokter Pinan, untuk membuat anak-anak gemar membaca, baiknya dilakukan secara step by step.

Untuk anak di bawah usia tiga tahun yang baru akan dikenalkan pada buku, targetkan supaya mereka mengenal dan tertarik dengan buku, terlebih dahulu.

"Caranya, orangtua tetep harus bacakan buku. Tapi, jangan paksa dia untuk mendengarkan cerita sampai habis, yang penting dia mengenal buku dulu, sekalian memperkaya kosa katanya," jelas Pinan.

Sebab,anak berusia dibawah tiga tahun, biasanya sedang sangat aktif belajar berbicara.

(Buku Karya Tiga Santri Lamongan Kupas Indahnya Hidup di Pesantren)

Memperkaya kosakatanya dengan bantuan buku, akan merangsang anak secara halus untuk tertarik dan suka dengan buku.

"Kalau anak sudah suka sama buku, ngajak dia untuk menyelsaikan cerita itu sangat mudah," tukas Pinan.

Setelah ia merasa tertarik dengan buku dan punya banyak kosa kata, rasa penasarannya pada isi buku akan tumbuh dan membuatnya sukarela mendengarkan cerita sampai akhir.

Setelah ia mulai akrab dengan keberadaan buku, barulah di usia empat tahunan, orangtua mulai mengajarkan mereka membaca bukunya sendiri.

Dimulai dengan membaca buku untuk early readers.

(Cerita Gerobak Pustaka di Pojok Desa Kendal Lamongan, Tarik Puluhan Orang Ngabuburit dan Baca Buku)

"Tapi kalau untuk kecepatan anak tertarik pada buku dan belajar membaca ini tergantung kemampuan dari masing-masing anak," ujar Pinan.

Namun, lanjutnya, kalau dalam teori montessori, kemampuan anak tidak dapat dibandingkan dengan anak lainnya. Sebab masing-masing dari mereka memiliki spiritual embryo yang berbeda.

"Orangtua harus berusaha secara perlahan membuatnya tertarik pada buku dulu, lalu ngajarin membaca. Kuncinya, jangan lihat anak orang lain untuk menilai anak kita, biarkan mereka berkompetisi dengan dirinya sendiri," tutur Pinan.

(Ini Kisah Pemuda dari Pamekasan, Sering Meresensi Buku, Bikin Rindu Berdarah dari Kumpulan Cerpen)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved