Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkab Sidoarjo Gelar Job Fair, Jumlah Lowongan Lebih Sedikit dari Tahun Lalu, UMK Jadi Alasannya

Daya tampung tenaga kerja baru dalam bursa lapangan kerja atau job fair yang digelar Pemkab Sidoarjo terpantau makin sedikit.

Penulis: M Taufik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/M TAUFIK
Ratusan warga berjubel di acara jobfair yang digelar di GOR Sidoarjo, Rabu (10/7/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Daya tampung tenaga kerja baru dalam bursa lapangan kerja atau job fair yang digelar Pemkab Sidoarjo terpantau makin sedikit.

Dalam jobfair yang digelar akhir Tahun 2018 lalu, ada sekitar 2.148 lowongan pekerjaan. Sedangkan pada job fair yang digelar di GOR Sidoarjo 10-13 Juli 2019 kali ini, hanya ada sekitar 1.400 lowongan saja.

"Acara seperti ini setiap tahun digelar, untuk memfasilitasi warga yang butuh pekerjaan. Tapi tahun ini jumlah lowongan dari perusahaan terhitung berkurang," kata Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di sela acara pembukaan.

Perusahaan yang bergabung dalam jobfair ini ada 35 perusahaan.

(Disnaker Sumenep Gelar Job Fair Pertama, 21 Perusahaan Buka 500 Lowongan Kerja)

Pihaknya mengaku tidak tahu pasti, apa yang menjadi penyebab berkurangnya angka lowongan pekerjaan itu.

Namun, nilai Upah Minimum Kota di SIdoarjo yang mencapai Rp 3,8 Juta disebut menjadi satu faktornya

Nilai ini disebut Jauh di atas UMK daerah lain,  seperti Kota Mojokerto yang hanya di kisaran Rp 2 juta.

"UMK Sidoarjo yang tinggi menjadi alasan beberapa perusahaan memilih membuka usaha di luar Sidoarjo. Sehingga jumlah lowongan pekerjaan juga menurun," kata Kadisnaker

Yang jelas pemkot terus berinovasi membuka lowongan pekerjaan. Disnaker juga akan menyiapkan bursa kerja yang bakal diluncurkan secara online.

"Pemerintah akan terus berupaya dan berinovasi untuk membuka lowongan pekerjaan. Bisa dari industri kreatif, atau lowongan di sektor-sektor lain," katanya.

Terobosan-terobosan strategis memang dirasa perlu untuk menekan angka pengangguran. Apalagi, seperti sekarang ini, banyak pengangguran baru muncul paska kelulusan sekolah.

(Trenggalek Job Fair 2019 Sediakan 5000 Lowongan Kerja dari 50 Perusahaan, Jangan Ketinggalan!)

Beberapa waktu lalu, jumlah pengangguran di Sidoarjo meningkat karena banyak pegawai kena PHK atau dirumahkan.

Ada sekitar 38.000 karyawan kena PHK, beberapa bulan lalu. Angka yang lebih tinggi dibanding pada akhir tahun lalu ada sekitar 33.573 karyawan yang dirumahkan.

Awal tahu  lalu, data di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo menyebut, jumlah warga yang menganggur alias belum punya pekerjaan mencapai 53.475 jiwa.

Dan angka tersebut berpotensi terus meningkat karena salah satu penyumbang pengangguran terbanyak adalah lulusan sekolah. Setiap tahun, jumlah lulusan di Sidoarjo mencapai 21.800 jiwa.

Kepala Disnaker Sidoarjo Fenny Apridawati mengaku telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi tingginya angka pengangguran itu.

Diantaranya dengan menggandeng asosiasi pengusaha atau asosiasi perusahaan, kemudian membuka lowongan pekerjaan lewat jobfair, dan bekerjasama dengan SMK.

"Beberapa cara itu terus kami lakukan untuk menekan angka pengangguran di Sidoarjo," kata dia.

Perusahaan yang ikut juga berkurang. Acara-acara serupa sebelumnya sebelumnya ada sekitar 65 sampai 75 perusahaan, kali ini yang ikut hanya 53 perusahaan.

(SMKN 6 Kota Malang Siapkan Edu dan Job Fair untuk Siswa Kelas 12)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved