The Fervent Kitchen Sajikan Cake Fusion Rasa Jajan Jadul, Onde-onde hingga Es Doger, Tertarik Coba?

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ingin menyantap jajanan jadul lewat balutan cake yang lembut? The Fervent Kitchen tempatnya.

Berlokasi di Jalan Pucang Anom Timur II No 20, tempat tongkrongan ini menyajikan beragam cake fusion.

Bukan sembarang cake fusion, di tempat ini, cake fusion yang dihadirkan memiliki cita rasa jajanan tradisional.

• 70 Stan Kuliner Khas Jawa Timur Akan Ramaikan Acara Blue Core Yamaha Motor Show, Catat Tanggalnya!

Mulai rasa onde-onde, kastengel, es doger, dan lain sebagainya.

"Cake ini saya hadirkan berangkat dari hobi saya memasak kue tradisional. Saya ingin mengemas jajanan jadul menjadi lebih modern, akhirnya lahirlah cake fusion dengan aneka rasa jajanan tradisional ini," tutur Wiwied Rudiarti, owner The Fervent Kitchen.

Sebelumnya, lanjut Wiwied, sebenarnya telah ada resep serupa yang tersebar.

Namun, ia dan timnya mencari dan mencoba menyatukan berbagai bahan sehingga menemukan resep yang pas.

• Gubernur Khofifah Tanggapi Calon Pengantin di Jatim Wajib Tes Urine Mulai Agustus: Saya Setuju

"Cake fusion di sini tidak memakai pengawet sehingga aman dikonsumsi. Umurnya juga nggak bisa lama. Oleh karena itu biasanya kami made by order. Untuk cake yang tersedia bisanya menunya kami rolling," papar Wiwied.

Salah satu menu yang diminati yaitu es doger cake.

Rasa es doger yang manis dengan aroma khas pandan, serta irisan nangka dan nata de coco menjadi ciri khas cake yang satu ini.

"Kalau es doger memang lebih ke kelapa muda dan cocopandan. Kami mengemas agar cake ini benar-benar memiliki rasa seperti es doger, kami juga menyelipkan irisan nangka," tutur Wiwied.

Rasa es doger, lanjutnya, dikuatkan dengan krim dan sirup cocopandan. Serta topping butter dan santan.

Jika ingin mencoba rasa yang lebih gurih, juga ada pilihan kastengel cake.

• Sego Gegok Mbak Tumirah Trenggalek, Nasi Dibungkus Daun Pisang yang Menggoyang Lidah, Mau Cicipi?

Rasanya yang gurih dengan tekstur cake yang lembut, dengan remahan kastengel yang crunchy serta rasa keju yang khas lekat dengan kastengel cake di The Fervent Kitchen ini.

"Bukan rahasia lagi kalau kastengel memang luar bisa legit. Kejunya sangat legit. Kalau yang nggak terlalu suka manis, bisa memilih kue yang ini. Kamu juga menggunakan kastengel asli," tutur Wiwied.

Selain es doger cake dan kastengel cake, yang menjadi favorit, terutama di kalangan anak-anak dan remaja yaitu milo cake.

Dari namanya, tentu saja roti ini memilki rasa cokelat khas Milo.

Cake ini merupakan resep terbaru yang diusung di The Fervent Kitchen.

"Milo cake berangkat dari cokelat. Pada setiap lapisnya ada crunchy dan ovomaltine. Semua bahan baku dari Milo. Biasanya cake ini disukai anak-anak atau remaja," ungkap Wiwied.

Untuk bahan-bahan dasar cake-nya, Wiwied mengungkapkan sama dengan resep membuat cake pada umumnya seperti tepung terigu, telur, mentega, gula, dan lain sebagainya.

• Ingin Diingat Orang, Kedai Kopi Kenangan di Tunjungan Plaza Surabaya Sajikan Kopi Pakai Nama Unik

Untuk bahan-bahan yang lain menyesuaikan rasa dari cake yang akan dibuat.

"Melalui inovasi ini, saya berharap tetap bisa menghadirkan kuliner yang tidak melupakan jajanan tradisional," tutur Wiwied.

Ia berharap sajiannya bisa diterima oleh semua kalangan serta membuat orang lebih bahagia.

Lebih lanjut, ingin menjadi berkat bagi orang lain.

Salah satu pembeli, Puan, menuturkan bahwa The Fervent Kitchen mengusung konsep yang unik dari kedai roti yang lain.

"Makan di sini, kita bisa mendapatkan sensasi makan jajanan tradisional tapi dalam kemasan roti modern yang teksturnya lembut," tutur Puan.

Mengenai rasa, Puan menuturkan, sama sekali tidak eneg.

"Biasanya ada roti yang beberapa kali suap saja sudah eneg. Kalau di sini enak, rasa es dogernya terasa, rasa kastengelnya juga terasa," tutur Puan.

Ia pun merekomendasikan tempat ini sebagai tempat tongkrongan.

"Tempatnya juga asik sih, jauh dari keramaian tapi nggak terlalu sepi. Tempatnya cocok dibuat ngobrol-ngobrol atau kalau pengen sendiri juga oke," pungkasnya. (Surya/Christine Ayu Nurchayanti)