Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ekspedisi Prajurit Kopassus 'Nekat' ke Daerah Suku Kanibal di Papua, Tim Was-was Takut 'Dimakan'

Ekspedisi prajurit Kopassus 'nekat' ke daerah suku kanibal di Papua, tim was-was takut 'dimakan'.

Editor: Alga W
YouTube
Ilustrasi - Ekspedisi prajurit Kopassus 'nekat' ke daerah suku kanibal di Papua, tim was-was takut 'dimakan' 

Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara, Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.

Lalu sesuai rencana tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.

Suku Togutil yang Masih Primitif, Sebagian Bisa Ngaji, Tiap Jumat Keluar Hutan untuk Salat Jumat

Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan.

Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.

Dengan perhitungan seperti itu, maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.

Apalagi meski bersenjata lengkap para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

Itupun merupakan tembakan yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti. Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.

Tak Hanya di Pulau Sentinel, Ini 4 Suku Lain yang Paling Berbahaya dan Terisolasi di Dunia

Tapi Sintong Panjaitan yang seharusnya mendarat di padang ilalang yang jauh dari perkampungan suku terasing justru mendarat di tengah kampung.

Ia langsung dikepung oleh warga yang hanya mengenakan koteka sambil mengacungkan tombak, panah, dan kapak batu.

Sadar sedang menghadapi bahaya dan masih terbayang oleh suku ganas pemakan manusia, secara reflek Sintong  Panjaitan memindahkan posisi senapan AK-47 di bahu ke posisi di depan dada serta mengokangnya.

Tapi Sintong Panjaitan terkejut ketika melihat senapan AK-47-nya ternyata tanpa magazin karena terjatuh saat terjun.

Dengan kondisi senapan AK-47-nya tanpa peluru, jelas sama sekali tidak berguna jika harus menghadapi warga suku terasing yang terus memandanginya secara curiga sambil mengacungkan semua senjata tradisional itu.

Mengenal Suku Sentinel, Uncontacted People Kepulauan Andaman yang Tak Ragu Bunuh Orang Asing

Tiba-tiba Sintong Panjaitan melihat jika magazin tempat peluru yang jatuh berada di antara warga suku dan bahkan sedang ditendang-tendang oleh seorang pemuda yang merasa bingung dengan benda asing itu.

Di luar dugaan pemuda itu mengambil magazin dan memberikannya kepada Sintong Panjaitan.

Sebuah pertanda bahwa warga suku itu ingin bersahabat.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved