Kasus Penganiayaan yang Tewaskan Pria Pamekasan, Istri Korban Sebut Ada Pelaku ke 2 Masih Bebas
Rasidi (40) warga Desa Bangsereh, Kecamatan Batumarmar Pamekasan dinyatakan tewas di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada Rabu (24/7/2019 lalu.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Anugrah Fitra Nurani
"Dan kami juga menduga kasus penusukan yang menimpa klien kami merupakan pembunuhan berencana," tambahnya.
Dugaan itu didasarkan muslim dari fakta tempat penusukan yang sudah direncanakan dan kesiapan senjata tajam untuk melakukan penusukan kepada kliennya.
"Adapun unsur Subyektif yaitu dengan sengaja, dengan rencana lebih dahulu menyiapkan senjata tajam dan menunggu di pinggir jalan," beber Muslim.
"Sedangkan unsur Obyektif yaitu, perbuatan (menghilangkan nyawa)," tambahnya.
(Motif Pembunuhan Presenter TVRI yang Mayatnya Dibuang di Selokan dan Dipenuhi Luka Tusukan
Sementara istri korban, Anastasha (22) membeberkan dugaan motif penganiayaan yang menimpa suaminya.
"Adiknya si pelaku ini meninggal di Malaysia karena dibunuh. Tapi prasangkanya si korban yang dari Malaysia itu nyangkanya suami saya yang membunuh," kata Anastasha.
"Mereka menyangka, suami saya yang mulangin si pembunuh adiknya si pelaku, dari Malaysia ke Pamekasan. Karena suami saya seorang tekong," tambahnya sembari sesenggukan.
Anastasha mengaku, sebelum kejadian penusukan, memang sempat ada ancaman dari seseorang TKI asal Pamekasan yang berada di Malaysia kepada suaminya.
"Tersangka itu mantan TKI. Sebelum almarhum meninggal, dia sempat cerita bahwa pelakunya itu dua orang yang satu itu si Ruslan," ungkap Anastasha sembari menyeka air mata.
"Yang satu lagi, kata suami saya saat itu orangnya memakai kopyah hitam, berkumis dan kulitnya agak gelap dan umurnya sudah tua," ucap Natasha.
Menurut Natasha, suaminya sebelum wafat tak bisa menyebutkan identitas pelaku kedua dalam penganiayaan itu.
(Kuli Panggul Beras di Surabaya Kedapatan Sabu, Pelaku Malah Ingin Bunuh Diri saat Diringkus Polisi)
"Siapa yang terlibat semua harus dihukum dan masuk penjara. Apalagi sudah ada pengakuan dari almarhum (suami saya) sebelum meningga," pinta Anastasha yang sedang hamil lima bulan itu.
Kapolsek Tamberu Iptu Iriyanto mengaku sudah mendengar kabar terkait laporan tersebut.
"Pengembangan dan penyidikan kasus ini terus kami lakukan. Yang katanya ada satu pelaku lagi sedang kita dalami itu," ucap Iptu Iriyanto.
"Tapi pelaku yang diduga bersama-sama itu saat melakukan penganiyaan informasinya masih ada di Malaysia,"tambahnya.