Sejumlah Warga Blitar Mual hingga Diare, Diduga Keracunan Pasca Santap Rawon Acara Yasinan Tetangga
Sejumlah warga di Blitar mengalami mual hingga pusing secara massal setelah santap rawon di acara yasinan tetangga.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Sempat saya bawa ke dokter dan diberi obat. Tapi masih lemas. Dua hari ini suami saya tidak masuk kerja," kata Barokah.
Hal sama dikatakan Sri Mei Widyastuti.
Suami Sri, Wahyu Hermawan juga mengalami sakit perut, mual, pusing, dan diare pada Jumat (2/8/2019) siangnya.
Suaminya juga ikut yasinan di rumah Yuliani pada Kamis (1/8/2019) malamnya.
"Kamis malam itu ada dua acara yasinan. Setelah magrib di rumah Bu Yuliani dan setelan isya di rumah warga lainnya. Tapi suami saya hanya diundang yasinan di rumah Bu Yuliani. Sepertinya yang mengalami sakit perut hanya yang setelah yasinan di rumah Bu Yuliani," ujarnya.
Sejumlah warga yang ikut yasinan itu dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (3/8/2019).
Menyusul ada salah satu warga, Sudarsono meninggal pada Sabtu (3/8/2019) siang.
Sudarsono juga ikut yasinan di rumah Yuliani.
• Pembangunan Gedung Baru SMPN 3 Kota Blitar Hampir Selesai, Relokasi KBM Siswa Ditargetkan Awal 2020
Tetapi, belum diketahui secara pasti apakah Sudarsono meninggal karena keracunan atau hal lain.
Sebab, sehari sebelum ikut yasinan, Sudarsono mengeluh penyakit maag-nya kumat.
"Sehari sebelumnya, bapak sudah mengeluh sakit perut dan sudah berobat ke dokter. Bapak memang punya riwayat penyakit maag kronis," kata Nuris Fatmawati, istri Sudarsono.
Nuris mengatakan penyakit perut suaminya memang belum sembuh setelah mengikuti yasinan.
Tetapi, dia juga tidak tahu pasti suaminya ikut makan rawon atau tidak di acara yasinan itu.
"Kami, dari keluarga mengganggap itu musibah. Kami tidak menuntut apa-apa. Kami tidak ingin jenazah bapak diotopsi," katanya. (Surya/Samsul Hadi)