Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Begini Pehitungan Manajemen Pecat Djanur Meski Persebaya di Posisi 7 Klasemen Liga 1

Persebaya menyatakan secara resmi memberhentikan Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih Persebaya pada Sabtu (10/8/2019).

Penulis: Khairul Amin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/Khairul Amin
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYAPersebaya menyatakan secara resmi memberhentikan Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih Persebaya pada Sabtu (10/8/2019).

Keputusan ini disampaikan tepat seusai Persebaya menghadapi Madura United di Gelora Bung Tomo, dan hanya menghasilkan skor seri 2-2.

Sepeninggalan Djadjang Nurdjaman, untuk sementara Persebaya diurus oleh caretaker, Bejo Sugiantoro.

Dalam beberapa waktu terakhir, Persebaya memang tidak banyak mencatat hasil positif. 

Dari delapan laga, lima laga hanya berakhir imbang, hanya tiga sisanya yang dirayakan dengan kemenangan.

(Pecat Djanur, Persebaya Surabaya Mulai Cari Pelatih Baru, Berikut Kriteria Pelatih yang Dicari)

Kendati begitu, keputusan ini tetap terbilang mengejutkan.

Mengingat Persebaya sebenarnya ada di posisi yang tak terlalu buruk, yakni di urutan 7 klasemen sementara liga 1.

Posisinya pun masih lebih baik dibanding Bhayangkara FC dengan poin 17, dan Persib Bandung yang koleksi 14 poin dengan jumlah bermain sama.

Ditanyai hal ini, Manajer Persebaya, Candra Wahyudi hanya menyatakan bahwa keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan matang.

 “Manajemen punya pertimbangan untuk menentukan status siapapun dalam tim. Entah itu pelatih, pemain dan sebagainya,” terang Candra Wahyudi, Senin (12/8/2019).

 “Kami punya level penilaian kapan harus mengambil keputusan. Ketika kami lakukan evaluasi kemarin, ya seperti itu (memutus kontrak pelatih kepala) yang harus dilakukan,” tambah Candra Wahyudi.

(Laga Arema FC vs Persebaya, Djanur Dipecat, Singo Edan Nilai Bajul Ijo Tetap Tim Berbahaya)

Candra Wahyudi menyebut, performa total 13 laga yang sudah dilakoni  Persebaya di Liga 1 2019 menjadi acuan utama keputusan tersebut.

Dari 13 laga yang sudah dijalani Persebaya, enam laga berakhir imbang, empat laga berhasil menang, sisanya berakhir kalah.

“Persebaya punya ukuran. Setelah 13 pertandingan, kami menilai bahwa posisi tim Persebaya belum aman juga. Berkaca dari musim lalu, Persebaya di putaran pertama dapat 23 poin,” ucap Candra Wahyudi.

Berkaca dari itu, meski putaran pertama Persebaya masih punya empat laga lagi, Harus ada perbaikan dari tubuh Persebaya.

“Selisih perolehan poin kami dengan tim-tim di bawahnya juga sangat tipis. Jadi sebenarnya posisi ke tujuh itu juga belum seratus persen aman,” ujarnya.

Tidak hanya secara total 13 laga yang sudah dilakoni. Candra Wahyudi menilai bahwa Persebaya belum bisa maksimalkan laga kandang.

(Djanur Dipecat Dari Persebaya Surabaya, Milomir Seslija : Mengganti Pelatih Bukan Solusi Terbaik)

“Kami sudah banyak kehilangan poin di kandang, lima kali kita seri. Berarti ada sepuluh point yang hilang di kandang,” tuturnya.

 “Atau dalam tujuh pertandingan terakhir kita potensial kehilangan 12 poin potensial. Jadi ya ada banyak ukuran untuk kami mengefaluasi posisi pelatih,” pungkas Candra Wahyudi.

Meski dinilai gagal di Liga 1 2019. Djadjang Nurdjama sudah sukses antarkan Persebaya di final Piala Presiden 2019. Juga bawa Persebaya melaju ke babak 8 besar Piala Indonesia.

Reporter: Surya/Khairul Amin

(Djanur Dipecat Dari Persebaya Surabaya, Milomir Seslija : Mengganti Pelatih Bukan Solusi Terbaik)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved