Prediksi Cuaca di Jawa Timur, BMKG Juanda Sebut Ada Fenomena Angin Kencang hingga Gelombang Tinggi
Angin berkecepatan 22 - 27 km / jam melanda seluruh wilayah Jawa Timur. Berikut prediksi cuaca BMKG Juanda.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Fenomena angin kencang berkecepatan 22 - 27 km / jam melanda seluruh wilayah Jawa Timur.
Fenomena cuaca tersebut akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan seperti prediksi cuaca di Jawa Timur berupa angin kencang tidak hanya terjadi di wilayah Jatim saja, tapi di beberapa wilayah Indonesia lainnya.
"Adanya angin kencang tersebut dikarenakan gaya gradien tekanan yang cukup besar. Diakibatkan dari siklon tropis di belahan bumi utara," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (14/8/2019).

• Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Rabu (14/8/2019): Wilayah Surabaya Cerah, Palangkaraya Diguyur Hujan
• Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Minggu (11/8/2019) Idul Adha 2019: Surabaya Cerah Sepanjang Hari
Ia menjelaskan peningkatan kecepatan angin kencang sendiri telah mulai nampak satu minggu yang lalu.
"Kecepatan angin rata rata 12 - 15 knot atau sekitar 22 -27 km / jam. Dan terjadi merata di sekitar wilayah Jatim. Untuk anginnya sendiri sebagian besar berhembus ke arah timur," tambahnya.
Akibat peristiwa angin kencang tersebut, menimbulkan efek gelombang laut yang cukup tinggi. Berkisar antara 1.25 - 4 meter yang terjadi di Laut Jawa bagian timur, Perairan Kepulauan Masalembu, Bawean, Kangean, Perairan Utara dan Selatan Jatim, dan Samudera Hindia selatan Jatim.
"Untuk dunia penerbangan sendiri tak terlalu berpengaruh. Selama tidak ada cross wind (angin memotong arah runway) relatif aman. Namun untuk Bandara Juanda, saya kira aman karena runway mengarah ke arah ideal yaitu timur barat," terangnya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap fenomena angin kencang tersebut.
"Selalu waspada karena angin kencang tersebut dapat menyebabkan pohon serta baliho rubuh dan jalan menjadi banyak debu. Tak hanya itu masyarakat agar jangan melakukan pembakaran sampah yang dapat menyebabkan kebakaran," tandasnya.