Kerusuhan di Papua
Rusuh Manokwari Papua, Tito Karnavian Sebut Ada yang Mengembangkan hingga Mobilisasi Massa, Siapa?
Kapolri Tito Karnavian sebut ada pihak yang mengembangkan kerusuhan di Manokwari Papua, hingga mobilisasi massa. Siapa yang dimaksud?
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
"Lakukan saudara-saudara kita Papua karena Papua menjadi bagian kita dari anak bangsa Indonesia. Mereka itu adalah saudara-saudara kita," jelasnya.
Dan tak ketinggalan pula, Tito juga mengapresiasi langkah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa lamgsung menjalin hubungan positif dengan Gubernur Papua.
"Saya tadi formasi dari Gubernur Jatim sudah menjalin hubungan komunikasi dengan Pak Lukas Gubernur Papua," pungkasnya.
Penyebab Rusuh di Manokwari Papua Dibongkar Kapolri Tito Karnavian, Sebut Kepentingan Pihak Tertentu
Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat hingga berujung pembakaran Gedung DPRD Papua Barat oleh massa, mendapatkan respon dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
"Hari ini ada kejadian di Papua Barat Manokwari pada aksi anarkis di situ dan ada pengumpulan masa di Jayapura," katanya selepas menjenguk anggota Mapolsek Wonokromo yang dibacok teroris di RS Bhayangkara, Surabaya, Senin (19/8/2019).
Mantan Kapolda Papua tahun 2012 itu mengatakan, kerusuhan yang pecah di Manokwari Papua Barat hari ini disebkan sikap reaksioner massa terkait adanya insiden yang berkenaan dengan mahaiswa Papua di dua kawasan di Jatim.
Yakni insiden bentrokan antara warga Malang dengan mahasiwa papua yang hendak berdemonstrasi di Jalan Basuki Rakhmat, Malang, Kamis (15/8/2019) silam.
Dan, insiden penyerangan dari sekelompok organisasi yang mendatangi Asrama Papua di Jalan Kalasan Surabaya, pada Jumat (16/8/2019) kemarin.
"Ini memang di-trigger oleh adanya kejadian yang ada di Jawa Timur khususnya di Surabaya dan Malang," ujarnya.
Tito menyesalkan adanya dua insiden di Jatim itu yang sebenarnya dapat diatasi dengan baik.
Namun ternyata belakangan muncul kabar hoaks yang berkelindan dengan dua insiden di Jatim tersebut, sehingga menghasilkan gejolak di Manokwari, Papua Barat.
"Kemarin memang di Trigger ada kesimpangsiuran informasi ataupun kesalahpahaman," jelasnya.
"Kemudian Mungkin ada yang membuat kata-kata yang tidak nyaman sehingga saudara-saudara kita yang ada di Papua mungkin merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu," lanjutnya.
Tito menduga munculnya isu dan kabar hoaks yang berkelindan dengan dua insiden yang terjadi di Jatim, hingga menyebabkan munculnya gejolak di Papua Barat, karena adanya konstruksi sosial yang dilakukan oleh oknum tertentu.