Ada 53 Orang Tewas Laka Lantas di Sumenep Per Januari-Agustus, Dipicu Jalan Sepi & Kebut Kendaraan
Ada 53 Orang Tewas Laka Lantas di Sumenep Per Januari-Agustus, Dipicu Jalan Sepi & Kebut Kendaraan.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Sudarma Adi
Ada 53 Orang Tewas Laka Lantas di Sumenep Per Januari-Agustus, Dipicu Jalan Sepi & Kebut Kendaraan
TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Kasat Lantas Polres Sumenep AKP Deddy Eka Aprianto mengungkapkan sebanyak 115 kejadian laka lantas dari Januari - Agustus 2019 di Kabupaten Sumenep, Madura. Rabu (28/8/2019).
Rincian dari 115 kejadian itu, Deddy Eka Aprianto saat ditemui TribunMadura.com di ruang kerjanya menyebutkan jika sebanyak 53 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan 186 mengalami luka ringan.
• Kronologi Penangkapan Perampok Pecah Kaca Sumenep, Pelaku Kabur ke Arah Surabaya dan Ditembak Polisi
• Perampokan Modus Pecah Kaca Mobil di Sumenep, Hanya Rp 70 Juta yang Selamat dari Rp 100 Juta
• Gondol Uang Rp 100 Juta dengan Modus Pecah Kaca Mobil, 2 Pria di Sumenep Diterjang Peluru Polisi
"Tahun 2019 ini kerugian material ditaksir mencapai Rp 384.750.000," kata Deddy Eka Aprianto.
Tahun 2019 ini angkanya lebih tinggi jika dilihat pada tahun 2018, karena selama satu tahun (Januari - Desember) jumlah kecelakaan lalu lintas itu hanya sebanyak 180 kejadian.
Dari 180 kejadian 2018 itu hanya ada 77 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat, dan 213 luka ringan.
"Kalau tahun lalu, kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas ditaksir mencapai Rp 435.650.000," katanya.
Angka kecelakaan lalu lintas pada Agustus 2019 tahun ini lebih meningkat dari Agustus 2018 lalu. Dilihat jumlah kecelakaan lalu lintas hanya 12, sementara Agustus tahun ini telah mencapai 16 kejadian.
Bahkan pada Agustus 2018 lalu yang meninggal duni hanya 3 orang dari 21 kejadian, tidak ada luka berat dan 22 orang mengalami luka ringan. Sementara tahun 2019 ini pada Agustus sudah ada 7 orangvmenimggal dan 2 luka berat dan 35 luka ringan.
Kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas hingga akhir Agustus ini sudah diperkirakan mencapai Rp 74.450.000. Lebih tinggi dibanding Agustus 2018 yang diperkirakan sebanyak Rp 27.650.000 selama satu bulan.
"Kenapa disini laka lantasnya banyak, disini jalannya sepi dan lurus, jadi kalau malam hari memacu orang itu melakukan kecepatan tinggi," katanya.
Untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas di wilayah kabupaten sumenep ini ada tiga langkah yang bakal dilakukan pihaknya.
Pertama melalui upaya preentif. Di antaranya ialah melaksanakan sosialisasi di sekolah-sekolah melalui kegiatan Police Goes To School serta memasang benner himbauan di titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot).
Selain upaya preentif katanya, yang kedua ialah upaya preventif. Yaitu melakukan patroli di jalur blackspot di jam rawan kecelakaan lalu lintas.
"Kami juga melakukan upaya represif, menindak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas," katanya.