BPJS Wilayah Jatim Tandatangani MoU Bersama Muslimat NU, Data Anggota yang Belum Daftar BPJS
Dalam rangka ingin mengUHCkan seluruh masyarakat Jawa Timur, BPJS Jatim adakan acara pendatangan MoU dengan Muslimat Nu Wilayah Jatim.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dalam rangka ingin mengUHCkan seluruh masyarakat Jawa Timur, BPJS Jatim adakan acara pendatangan MoU dengan Muslimat Nu Wilayah Jatim.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Handaryo, selaku Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur.
"mengUHCkan seluruh masyarakat Jawa Timur ini juga termasuk salah satu upaya kita untuk menjaring masyarakat mandiri sehat yang belum jadi peserta BPJS," katanya, Jumat (6/9/2019) di Aula Salsabillah PWNU Jatim.
Berkaca dari hal itu, pihaknya menyatakan ingin menggaet Muslimat Nu Jatim untuk melakukan Universal Health Coverage (UHC).
(136 Ribu Peserta di Surabaya Nunggak Iuran BPJS Kesehatan, Paling Banyak Peserta Mandiri)
Pihak BPJS melihat bahwa di kelompok-kelompok masyarakat seperti Muslimat Nu punya massa yang begitu banyak.
Bahkan, di Surabaya saja massa Muslimat NU ada di angka 30 ribu.
Handaryo menyebut, BPJS dan Musilmat NU punya kesamaan ingin memberikan kesejahteraan buat anggota dan seluruh jamaahnya.
"Salah satu wujud dari kesejahteraan itu kan juga termasuk bidang sosial pihak kesehatan, karena kalau sehat pastinya kehidupan juga sejahtera," ucap Handaryo.
"maka dari itu kami ingin bekerja sama untuk bisa mendata seluruh jamaah Muslimat Nu ini Khususnya di Jatim yang mana sudah menjadi peserta dan mana yang belum jadi peserta," jelas Handaryo lebih rinci
"Nah yang belum jadi peserta ini nanti kita benah, kita cari tau mana yang kelompok tidak mampu mana kelompok yang mampu," BPJS.
"Pada kelompok yang tidak mampu ini nanti kita arahkan secara bersama-sama untuk mengajukan rekomendasi pemdanya masing-masing supaya bisa masuk di dalam anggaran PBID, dengan begitu maka yang tidak mampu bisa jadi peserta BPJS," paparnya
(Wagub Emil Tanggapi Rencana Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan, Akui RS Pemprov Kesulitas Cash Flow)