Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Misi Kopassus Selamatkan 26 Peneliti di Papua, Bebas Pasca Disandera 130 Hari, 2 Nyawa Pun Hilang

Ada 26 orang yang merupakan peneliti anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 dan berhasil diselamatkan oleh Kopassus dan Kostrad setelah 130 hari disandera.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Capture/Film Merah Putih Memanggil, Intisari
Aksi Kopassus saat selamatkan para sandera di Papua 

TRIBUNJATIM.COM - Misi penyelamatan di Papua pernah menjadi perbincangan beberapa tahun silam.

Kisah tersebut melibatkan Pasukan Kopassus yang berhasil selamatkan sandera dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Cerita tersebut dibukukan dalam buku 'Sandera, 130 Hari Terperangkap di Mapenduma' (1997).

Ada 26 orang yang merupakan peneliti anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 dan berhasil diselamatkan oleh Kopassus dan Kostrad setelah 130 hari disandera.

Meski prajurit Kopassus dan Kostrad telah diturunkan, penyanderaan 26 peneliti oleh KKB pimpinan Kelly Kwalik itu mengakibatkan tewasnya 2 orang sandera.

Terkait penyanderaan Tim Lorentz ’95 dan bagaimana mereka diselamatkan, kisah ini juga pernah diulas secara khusus oleh majalah Intisari.

Teror Lempar Ular di Asrama Mahasiswa Papua Direspons Wali Kota Risma, Serahkan Sepenuhnya ke Polisi

Berikut TribunJatim.com tuliskan kembali kisahnya yang dikutip dari Intisari.

Tim Lorentz ’95 dibentuk di Jakarta berdasarkan kerja sama antara Biological Science Club (BSsC) dari Indonesia dan Emmanuel College, Cambridge University.

Lembaga BSsC merupakan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) independen yang didirikan pada 7 September 1969 oleh sekelompok mahasiswa Ilmu Biologi Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.

Tujuan ekspedisi ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap beragam flora dan fauna di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jawawijaya.

Selain meneliti flora-fauna, mereka juga akan mengaji keterkaitan objek penelitian dengan kehidupan dan pola pikir tradisional suku Nduga di sana.

Kelompok peneliti flora dan fauna
Kelompok peneliti flora dan fauna (Intisari)

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa menjadi masukan bagi usaha-usaha pelestarian dan pengembangan Taman Nasional Lorentz.

Penelitian dilakukan antara November 1995 dan Januari 1996.

Anggota tim dari Indonesia terdiri atas Navy Panekanan (28), Matheis Y. Lasamalu (30), Jualita Tanasale (30), Adinda Arimbis Saraswati (25).

Sementara anggota tim dari Inggris terdiri atas Daniel Start (22), William “Bill” Oates (23), Annette van der Kolk (22), dan Anna Mclvor (21).

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved