Buat Simulasi Asap, MI Bhakti Ibu Madiun Ajarkan Anak Peduli Kepada Sesama
Buat Simulasi Asap, MI Bhakti Ibu Madiun Ajarkan Anak Peduli kepada sesama yang terkena musibah
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Sebuah kotak besar ditengah-tengah lapangan taman Lalu Lintas, saat Sunday Market siang ini (29/9/2019), sontak membuat pengunjung penasaran.
Kotak berlapis plastic transparan dan berisi asap itu memiliki tulisan di badannya “Anda ingin mencoba bagaimana rasanya hidup dengan menghirup asap??”
Kotak ini adalah salah satu bagian dari aksi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bhakti Ibu untuk menyuarakan kepedulian kepada korban asap karhutla di Sumatra dan Kalimantan.
Ustazah Siyam, kepala sekolah MI Bhakti Ibu mengutarakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi agar memiliki rasa kepedulian kepada saudara-saudaranya yang sedang dilanda musibah.
• Status Asap Berbahaya, ACT Bagikan Ribuan Masker untuk Warga Terdampak
“Saudara-saudara kita yang terkena dampak asap, pasti hidupnya sulit sekali. Sama seperti jika kita masuk kedalam kotak asap ini. Rasanya sesak harus menghirup asap. Para siswa akan dapat merasakan hal yang sama. Sehingga mereka memiliki rasa empati terhadap kondisi para korban," ujar Siyam
Selain itu, sebanyak 20an orang siswa-siswi berkeliling membawa kotak donasi mengajak pengunjung lainnya agar ikut membantu para korban asap karhutla. Hasil pengumpulan donasi, akan diserahkan kepada ACT Cabang Madiun untuk kemudian disalurkan langsung kepada para korban asap di Sumatra dan Kalimantan.
Marketing komunikasi ACT Cabang Madiun, Aferu Fajar, mengatakan akan mengirimkan donasi ini bersama dengan kapal kemanusiaan kedua yang akan berangkat pada Senin besok.
“InsyaAllah, donasi ini akan ikut berangkat bersama kapal kemanusiaan yang berangkat Senin besok. Pekan lalu sudah berangkat pengiriman kapal pertama, dan ini adalah kapal yang kedua," ungkap Aferu.
Seperti yang telah diketahui, kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan menghabiskan 328.722 ha.
Sekurang-kurangnya ada 30 jutaan jiwa yang menjadi korban.