Batik Song Song Asal Madiun, Upaya Melestarikan Sejarah dan Mengembalikan Kearifan Lokal
Sekitar tahun 60'an, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ternyata pernah menjadi sentra batik tradisional yang terkenal.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Yoni Iskandar
Bagus Harun merupakan murid yang tekun dan giat, sehingga menjadi murid yang disayangi, dan diangkat sebagai anak angkat oleh Kyai Ageng Tegalsari.
Pada saat itu, Pakubuwono II yang kalah dalam pemberontakan dan meminta tolong kepada Kyai Ageng Besari untuk membantunya.
Kyai Ageng Tegalsari, kemudian mengutus Bagus Harun untuk ikut ke Kartasura guna membantu meredakan konflik. Akhirnya, Bagus Harun berhasil meredam keadaan dan mengembalikan kejayaan Pakubuwono II.
Atas jasa tersebut, sejatinya Bagus Harun hendak diberi pangkat Adipati di Banten. Namun, Bagus Harun menolak, kemudian memilih untuk pulang ke pesantren tempat ia belajar guna mengabdi kepada gurunya.
Pakubuwono II mengijinkan Bagus Harun untuk kembali kepada gurunya, dan memberi hadiah berupa songsong (payung) dan lampit (tikar).
Kemudian, pulanglah Bagus Harun ke Tegalsari. Setibanya di Tegalsari, Bagus Harun menghadap gurunya dan menyampaikan keinginan hatinya.
Memudian Kyai Ageng Hasan Besari menyuruh Bagus Harun untuk meletakkan payung ke salah satu grojogan Bang Pluwang, Nglengkong, Sukorejo, Ponorogo.
Kemudian, Bagus Harun diperintah untuk untuk mengelilingi hutan dan tidak berhenti sebelum menemukan payung tersebut.
Namun, tidak mudah untuk menemukan payung tersebut. Meski sudah berbulan-bulan mengelilingi hutan, namun Bagus Harun belum juga menemukannya.
Hingga akhirnya, masuk bulan Ramadhan. Pada suatu malam, ia bertafakur dan munajat kepada Allah.
Kemudian, tiba-tiba dia mencium bau harum dan melihat sinar yang terang benderang. Setelah diamati tampak sebuah Song Song dengan tanda H yang berdiri tegak tetapi tinggal kerangkanya saja.
Songsong tersebut ditemukan bertepatan dengan turunnya Lailatul Qodar yang merupakan malam yang lebih utama dari seribu bulan (Sewu Wulan).
Songsong yang ditemukan itu segera ia bawa ke Kyai Ageng Besari. Oleh gurunya, ia diminta mendirikan masjid, dan memberi nama temoat itu Sewulan.
karena Songsong tersebut ditemukan bertepatan dengan turunnya Lailatul Qodar.
Batik Song Song Angkat Perekonian Warga Desa Sewulan
Keberhasilan Bumdes Mesem Guyu mengangkat Batik Song Song mendatangkan rejeki bagi para perajin batik yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga.