Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Satu Batalion Dikirim untuk Bunuh Simo Hayha, Sniper Mematikan Dunia yang Tetap Bisa Selamat

Simo adalah tentara Finlandia, yang tercatat sebagai sniper yang paling banyak membunuh tentara lawan. Tapi torehan prestasinya sungguh di luar dugaan

Penulis: Ignatia | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Nordic Business Insider
Simo Hayha 

TRIBUNJATIM.COM - Ada seorang sniper paling mematikan di dunia. Dunia militer pun mengenalnya sebagai senjata pembunuh yang sangat mengerikan.

Sosok satu ini bekerja dalam sunyi dan diam, tetapi bisa mencabut nyawa seseorang dengan kemampuan gesitnya.

Dalam sejarah militer, banyak sniper yang dikenal sebagai sosok sniper paling mematikan, paling banyak membunuh, dan paling disegani.

Tapi, di antara para sniper tersebut, nama Simo Hayha bisa dibilang ada di puncak teratas.

Fakta Sebenarnya Tongkat Komando Soekarno yang Konon Keramat, Sang Presiden Ungkap Alasan Memakainya

Seperti apa kisah-kisahnya? Simak berikut:

Simo adalah tentara Finlandia, yang tercatat sebagai sniper yang paling banyak membunuh tentara lawan.

Julukannya adalah 'The White Death’ atau Malaikat Maut Putih.

Angka nyawa manusia yang dia renggut bikin merinding, yakni 705 orang.

Sebanyak 505 orang dibunuhnya menggunakan senapan, 200 lainnya dengan senapan otomatis.

Korban sebanyak itu dibunuh oleh Simo dalam waktu kurang dari 100 hari saja!

Simo Hayha.
Simo Hayha. (http://listverse.com)

Yang mencegangkan, angka itu adalah yang terkonfirmasi lawan. Diperkirakan masih ada ratusan Korban Simo Hayha, lainnya yang tak terkonfirmasi.

Adapun senapan  Simo Häyhä turut menjadi sorotan

Dia merupakan tentara yang bertugas di era Perang Musim Dingin, antara Rusia dan Filandia, pada tahun 1939-1940.

Pada era itu, senapan masih terbilang primitif.

Senapan yang digunakan Simo Hayha bahkan tidak memakai lensa pembidik seperti halnya senapan sniper modern.

Dikutip TribunJatim.com dari Intisari, Simo Hayha bertempur di tengah udara dingin nan ekstrem.

Dia tetap mampu berperang di suhu hingga minus 40 derajat celcius.

Benny Moerdani Gagal Ditembak Sniper SAS Inggris, Bertemu Pelakunya 12 Tahun Kemudian, Tanya 1 Hal

Kisah Simo Hayha menjadi kisah legenda yang diceritakan dari satu sniper ke sniper lain.

Konon, saat bertempur, SImo Hayha hanya berdiam diri di satu tempat. Namun tetap bisa membunuh semua lawan di medan perang.

Tak ada yang bisa menyadari dimana Hayha berada, hingga 3 bulan lamanya.

Pihak Rusia awalnya mendengar bahwa Finlandia punya seorang sniper berkemampuan tinggi di medan perang.

Rusia kemudian mengirim satu sniper untuk menandinginya.

Sniper Jerman ini pulang tinggal nama, mayatnya dikirim kembali ke markas Jerman.

Cerita Tatang Koswara Sniper Misterius di Kopassus, Berangkat Bawa 50 Peluru, 1 Butir untuk Dirinya

Sang panglima lalu mengirim beberapa sniper sekaligus.

Mereka semua tak diketahui kabarnya setelah diterjunkan ke medan perang.

Jerman kemudian mengirim satu batalion demi membunuh Simo Hayha.

Banyak tentara Jerman dalam batalion itu terbunuh, tapi tetap saja tak bisa menemukan lokasi Simo Hayha.

Bahkan, ketika Jerman mengirim serangan artileri dengan membabi buta, Simo Hayha tetap tak diketemukan.

Simo Hayha memang dikenal sebagai sniper cerdas.

Simo Hayha
Simo Hayha (Nordic Business Insider)

Dia memakai baju serba putih, termasuk topeng putih yang menutupi wajahnya.

Mustahil melihatnya ketika bersembunyi di salju.

Bahkan ketika beraksi, Simo Hayha terbiasa memasukkan salju di mulutnya.

Ini agar mulut Hayha tak mengeluarkan uap ketika bernafas di udara dingin.

Pada 6 Maret 1940, seorang lawan menembak mulut Simo Hayha.

Menurut tentara yang mengangkut Simo Hayha, saat itu hampir separuh dari wajah Simo 'hilang'.

Namun Simo Hayha tak meninggal akibat kejadian itu.

Pada hari ke-13 setelah tertembak, dia sadar dari koma.

Sebuah hal yang dramatis, tepat di hari ketika Simo Hayha bangun, pihak Rusia dan Finlandia memutuskan berdamai dan menghentikan perang.

Meski selamat, Simo Hayha mengalami cacat wajah secara permanen.

Pada tahun 1998, Simo Hayha diwawancarai soal 'apa resep sehingga dia bisa menjadi sniper hebat'.

Simo Hayha menjawab singkat : "Latihan,"

Lalu, dia ditanya, 'apakah dia menyesal telah membunuh banyak manusia ?'.

Begini jawaban Simo : "Aku hanya menjalankan tugasku, itu yang aku lakukan, sebaik mungkin akan kulakukan,"

Kisah Simo Hayha menjadi inspirasi lagu White Death, sebuah lagu yang dipopulerkan band metal asal Swedia, Sabaton.

Simo Hayha meninggal pada tahun 2002, atau pada usia 96 tahun, di rumah sakit khusus veteran perang.

Pada nisannya, selain nama, tertulis 3 kata dalam bahasa Finlandia.

Tiga kata itu adalah : Rumah, Agama, Ibu Pertiwi. (TribunJatim.com/Aji Bramasta)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved