Warga Nyalabuh Daya Dikeroyok Dua Orang Tak Dikenal, Jadi Tontonan Warga, Tak Ada yang Melerai
Nur Mohammad Ramadhan (24) warga Desa Nyalabuh Daya, Kecamatan Kota, Pamekasan melapor telah jadi korban pengeroyokan pada Minggu (20/10/2019)
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNMADURA.CO, PAMEKASAN - Nur Mohammad Ramadhan (24) warga Desa Nyalabuh Daya, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura mengadu jadi korban pengeroyokan oleh dua orang tak dikenal, Minggu (20/10/2019) sekitar pukul 22.30 WIB.
Atas peristiwa yang menimpanya itu, dia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Pamekasan.
Berdasar surat laporan polisi nomor; LP/265/X/2019/JATIM/RES PMK, Nur menjadi korban penganiayaandi Jalan Sersan Mesrul Gg V, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan.
Nurmengatakan, saat itu dirinya sedang berboncengan dengan Hodri (teman) mengendarai sepeda motor dan melaju dari arah barat melewati Jalan Sersan Mesrul.
Sesampainya di depan Gg V Jalan Sersan Mesrul, tiba-tiba ada pengendara sepeda motor vario putih dari arah timur yang berboncengan menghidupkan lampu sein kanan secara dadakan dan langsung belok masuk ke Gg V.
(Keroyok 1 Orang hingga Derita Luka Robek di Kepala, Empat Pria Pamekasan Dijebloskan Penjara)
Saat ingin belok ke Gg V, pengendara tersebut tiba-tiba melontarkan kalimat kotor berbahasa Madura, 'Patek' (Anjing) kepada Nur temannya.
Mendengar lontaran kalimat kotor tersebut, Nur memilih berhenti. Namun tiba-tiba pengendara yang sudah belok masuk ke Gg V itu berbalik arah menghampirinya.
"Ketika orang itu menghampiri saya sempat terjadi cekcok saling adu mulut, tiba-tiba orang itu memukul saya dua-duanya dan teman saya," katanya kepada sejumlah media, Kamis (24/10/2019).
Apesnya, meski aksi pukul itu ditonton barisan warga, tak ada warga yang melerainya.
Justru ada warga sekitar yang malah mencaci dia dan temannya dengan nada kotor.
"Ya karena saya dan teman saya sudah merasa yakin kalah karena sudah dikepung itu, akhirnya saya pulang ke rumah dengan keadaan hidung berdarah, mata lebam dan langsung mengajak orang tua saya untuk melaporkan kejadian ini," ujarnya.
Akibat dari pengeroyokan malam itu, Nur Mohammad Ramadhan mengalami lebam di mata seelah kanan, hidung lebam dan keluar darah.
"Malam itu mata saya ditonjok, lalu saya jatuh dan hidung saya juga ditonjok. Teman saya yang mau melerai itu dipukul kepalanya," ucapnya.
Saat melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke polisi, Nur Mohammad Ramadhan juga memberikan bukti berupa foto plat nomor kendaran yang dikendarai oleh dua pelaku.
Ayah korban, Syhyanto (59) meminta Polres Pamekasan untuk segera menangkap dua pelaku yang telah mengeroyok anaknya tersebut.
"Saya meminta kepada Polres Pamekasan dalam menangani kasus ini untuk kooperatif dan segera tangkap dua pelaku itu," pintanya.
Syhyanto mengaku sudah mengetahui dua identitas pelaku tersebut. Namun dirinya tidak ingin bertindak sendiri.
"Saya melakukan penyelidikan sendiri dan ada seseorang yang memberi informasi ke saya. Bahkan ada seorang mediator yang meminta ke saya agar kasus ini berdamai saja, tapi saya tidak mau, biar hukum yang menindak," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, Iptu Andri Setya Putra mengaku sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Hingga empat hari kejadian ini berjalan, pihaknya mulai menemukan titik terang untuk mengungkap pelaku.
"Anggota kami masih mendalami lidik, guna menemukan pelakunya, mohon waktu ya," tandasnya.
Reporter: TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian