Mucikari Jajakan Publik Figur Dengan Berbagai Cara, Mucikari Dapat Fee Lebih Besar
penjualan yang diterapkan oleh para mucikari dalam skandal prostitusi online yang melibatkan eks-finalis Putri Pariwisata Indonesia, PA (23) terkuak.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mekanisme penjualan yang diterapkan oleh para mucikari dalam skandal prostitusi online yang melibatkan eks-finalis Putri Pariwisata Indonesia, PA (23) terkuak.
Para mucikari ternyata menerapkan mekanisme penjualan secara berjenjang.
Artinya, mucikari utama berinisial S yang saat ini buron di Jakarta, tidak langsung menghubungkan PA dengan para pelanggan.
Namun PA akan dijajakan kemolekkan tubuhnya secara langsung melalui JL (51).
"Jadi yang diendors tidak langsung dengan mucikari ke pertama (S) tapi lewat dulu ke mucikari kedua (JL)," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, selasa (29/10/2019).
Barung menjelaskan, JL tak cuma sebatas sebagai perantara kedua yang menghubungkan PA ke pelanggan.
Namun ternyata, JL berperan dalam memfasilitasi agenda kencan PA dengan pelanggan.
"Dia ini penyedia tempat kendaraan tempat hotel, dan sebagainya," jelasnya.
Dalam aspek pembagian hasil, ungkap Barung, karena S adalah perantara utama, maka memperoleh pembagian hasil transaksi lebih besar ketimbang PA, wanita yang dijajakan kemolekkannya.
"Lebih Rp 50 Juta, S ambil 40 juta Rp 25-30 Juta hasil PA," terangnya.
• TERUNGKAP Tarif Artis PA, Ada Bukti Dana Transaksi Prostitusi yang Ditransfer Pelanggan ke Muncikari
• Female Daily Targetkan Pengunjung Surabaya X Beauty di Tunjungan Plaza Tembus 10 Ribu Orang
• Persebaya Vs PSS, Tekad Kiper Bajul Ijo Beri Hasil Positif seusai Dapat Ultimatum Presiden Klub
Sedangkan si JL perantara kedua, ungkap Barung, memperoleh komisi sekitar Rp 17 Juta.
"Sedangkan penyedia jasa yang kedua (JL) itu hanya menerima Rp 17 Juta," jelasnya.
Ditanya keterlibatan publik figur lain dalam skandal tersebut, Barung masih enggan mengungkapnya.
Ia beralasan informasi tersebut merupakan materi utama penyelidikan.
"Polda jatim memfouskan pada membuka jaringan, kalau di dalamnya ada publik figur terkenal ya itu konsekuensk kami membuka jaringan," pungkasnya.