Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mendaftar Haji Tahun 2019, CJH Lamongan Tunggu Berangkat 25 Tahun Lagi

Calon jamaah haji Lamongan yang mendaftar pada 2019 ini harus bersabar menunggu berangkat untuk masa 25 tahun kedepan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa besama Menteri Lukman Hakim Saifuddin menyambut kedatangan para CJH Kloter 1 di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Jumat (5/7/2019). 

 TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Calon jamaah haji Lamongan yang mendaftar pada 2019 ini harus bersabar menunggu berangkat untuk masa 25 tahun kedepan.

"Ya karena begitu banyaknya masyarakat Lamongan yang daftar berniat berangkat haji," kata Kasubag TU Kemenag Lamongan, H Sunhaji kepada Surya.co.id, Minggu (17/11/2019).

Perhitungan masa waiting list itu setelah adanya tambahan kuota haji Indonesia dan semakin bertambahnya masyarakat yang mendaftar.

"Jadi yang mendaftar sekarang harus menanti 25 tahun lagi untuk sampai di tanah suci," katanya.

Mayoritas para calon jamaah haji Lamongan itu adalag petani dan pedagang. Yang jumlahnya hampir mencapai 80 persen. Sedangkan sisanya adalah PNS, TNI - Polri

Untuk masa daftar tunggu yang begitu lama, calon jamaah seyogjanya menjaga kesehatan untuk masa keberangkatannya nanti.

"Istilahnya kesehatan harus tetap dipersiapkan dan dipelihara," kata Sunhaji kepada Tribunjatim.com.

Maksud Marshanda Bikin Video Viral Marah-marah, Bantah Lagi Ngamuk: Gue Ngebayangin Berimajinasi

Tiga Motor Terlibat Tabrakan di Jombang, PNS Asal Gresik Meninggal Dunia

Plastik Jadi Bahan Bakar, Pabrik Tahu di Tropodo Sidoarjo Disoroti Media Asing Soal Racun Mengerikan

Sementara untuk jumlah keberangkatan calon jamaah haji Lamongan tahun 2020, Sunhaji mengatakan, sampai detik ini kuota belum turun.

Baru besuk Senin (18/11/2019) ada rapat di Kanwil Kemenag terskait estimasi jamaah haji 2020.

"Kuota itu yang menentukan pemerintah Saudi," katanya kepada Tribunjatim.com.

Kalau melihat kebiasaan tiap musim haji, Lamongan selalu mendapat kuota diatas 1.500 orang CJH dengan empat keloter.

"Keloter juga dikur'ah (diundi, red)," kata Sunhaji.

Meski sampai sekarang belum ada kuota, jamaah sudah boleh saja menentukan KBIH. Dan jumlah jamaah bisa ditentukan setelah pelunasan pada April atau Mei.

Jadwal sementara yang dipegang Kemenag Lamongan, disebutkan, pada 25 Juni calon jamaah masuk asrama dan awal pemberangkatan.

Ditambahkan, penataan jamaah haji di Mekkah sekarang lebih menggembirakan, sebab penempatan jamaah berdasarkan zona Makhbahjin (wilayah, red), ini khusus jamaah asal Jatim agar pengaturannya lebih mudah.

"Jadi mulai 2019 kemarin. lebih dekat dengan Masjidil Haram," ungkapnya.

Sementara untuk di Arofah dan Mina tetap sama seperti sebelumnya.

Sunhaji menambahkan, untuk calon jamaah haji yanf kemungkinan bisa mengajukan untuk berangkat lebih awal hanya untuk usulan lansia. Itupun hanya untuk mengisi sisa kuota, karena ada yang tidak bisa melunai ONH, sakit dan atau permintaan JCH sendiri.

Saat pemberangkatan hingga selama menjalan ibadah haji di Mekkah, pemerintah akan menempatkab etugas haji untuk satu kloter 5 orang petugas diantaranya : tim pemandu haji Indonesia (TPHI ) sebagai ketua keloter, tim pembibing ibadah haji Inndonesia (TPIHI) dan TKHI dengan 1 1 dokter dan 2 perawat setiap keloter.(Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved