Proyek Jalan di Sukodono Sidoarjo Terbengkalai, Warga Tanam Pisang
Kekesalan warga terhadap proyek pembangunan Jalan Raya Beciro Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo benar-benar sudah memuncak.
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kekesalan warga terhadap proyek pembangunan Jalan Raya Beciro Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo benar-benar sudah memuncak.
Berulang kali komplain tak digubris oleh pihak yang mengerjakan jalan itu, warga memutuskan untuk menanam sejumlah pohon pisang di lokasi proyek yang sedang mandek tersebut, Minggu (17/11/2019).
Sedikitnya ada tujuh pohon pisang ditanam di sepanjang jalan itu, Minggu siang. Aksi tersebut sebagai bentuk protes warga, sekaligus untuk mencegah supaya mobil tidak melintas di sana.
"Ketika mobil melintas, debunya luar biasa karena proyek tidak berjalan. Dan warga yang menjadi korban," keluh Gunawan, warga setempat kepada Tribunjatim.com.
Apalagi kondisi cuaca sedang sangat panas. Debu dari jalan yang sedang dibangun itu terus bertaburan. Lebih parah lagi ketika ada kendaraan yang melintas.
Belum lagi, beberapa warga juga menyebut sempat ada beberapa kali pengendara motor jatuh saat melintas di sana. Tapi proyek pembangunan jalan malah mandek.
Baca Juga :
• Serunya Berlari di Kawasan Geopark Alas Purwo Banyuwangi
• Mendaftar Haji Tahun 2019, CJH Lamongan Tunggu Berangkat 25 Tahun Lagi
• Ridwan Hisjam terpilih lagi sebagai Ketua Senat IKA ITS 2019-2023
• Reaksi PWNU Jatim Soal Sukmawati Bandingkan Soekarno & Nabi Muhammad, Sampai Sebut Akal Sehat
"Proyek sudah tidak berjalan sekitar dua minggu. Katanya material box culvert-nya kekurangan stok. Tapi warga yang dirugikan," keluh beberapa warga kepada Tribunjatim.com.
Saat awal pengerjaan proyek dilakukan, warga sudah protes ke pihak yang mengerjakan proyek tersebut. Warga minta setiap hari, pagi dan sore, dilakukan penyiraman untuk meminimalisir debu akibat proyek itu.
Pihak proyek katanya bersedia, tapi tak pernah dilaksanakan. Ditambah lagi, kondisi proyek mandek alias mangkrak, debu pun semakin banyak dan semakin lama warga harus bersabar akibat proyek tersebut.
"Makanya warga menggelar aksi ini. Supaya proyek segera dilanjutkan dan segera rampung. Jangan terus-terusan menyengsarakan warga," sambung Waluyo, juga warga setempat.
Dirinya mengaku heran dengan alasan box culvert gak ada. Sebab di dekat lokasi proyek ada tumpukan box culvert tapi nyatanya proyek tidak segera dilanjutkan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sunarti Setyaningsih juga membenarkan bahwa proyek pengerjaan jalan tersebut sedang terhenti.
Penyebabnya, material box culvert belum tersedia. "Karena box culvert-nya sedang belum ada," kata dia.
Stok box culvert menipis karena menjelang akhir tahun seperti ini banyak sekali pesanan dari berbagai daerah yang sedang melaksanakan proyek APBD.
Namun, pihaknya menyebut bahwa proyek tersebut ditargetkan tetap bakal selesai sebagaimana waktu yang telah ditentukan.(ufi/Tribunjatim.com)