Faktor Inilah Yang meyebabkan Inflasi Lamongan Capai Angka 1 Persen
Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lamongan cukup moncer di 2019. Pada semester pertama tahun ini, inflasi bisa ditekan
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lamongan cukup moncer di 2019. Pada semester pertama tahun ini, inflasi bisa ditekan hingga mencapai angka 1 persen.
Menurut Ketua TPID Lamongan, Fadeli, mengungkapkan capaian itu karena cukup terkendalinya harga-harga di Lamongan.
"Terlebih Lamongan sukses menggenjot produksi sejumlah komoditi, seperti padi jagung dan peternakan," kata Fadeli kepada Tribunjatim.com, Jumat (29/11/2019).
Dia menyebut sejumlah langkah seperti melakukan operasi pasar begitu ada indikasi kenaikan harga komoditi secara kontinyu, pengembangan perekonomian berbasis desa dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kelancaran distribusi menjadi diantara kunci suksesnya.
Contohnya, produksi padi 2018 mencapai 1.094.124 ton dan di semester pertama 2019 sudah 690.607 ton. Sementara produksi perikanan yang mencapai 134.986 ton pada 2018, di semester pertama 2019 tercatat 76.829 ton.
• Pria Pemilik Warkop Asal Tulungagung Rudapaksa 6 Bocah Lelaki, Hanya dengan Modal Rp 250 Ribu
• BREAKING NEWS - Massa Ormas Demo di Depan Gedung Grahadi, Tuntut Sukmawati Ditangkap dan Diadili
• Menjadi Bintang saat Laga Timnas U-23 Indonesia Vs Singapura, Pemain Persebaya Disorot Media Asing
Kemudian populasi sapi pada 2018 ada sebanyak 109.758 ekor, kambing 105.005 ekor dan ayam sebanyak 61.751.312 ekor.
“Pengendalian inflasi berperan penting bagi perekonomian Lamongan. Karena itu bidang ini menjadi salah satu prioritas utam kami. Sehingga inflasi di tahun 2018 yang 2, 48 persen, turun menjadi 1 persen pada semester pertama 2019.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi inflasi di Kabupaten Lamongan pada tahun 2018. Yakni tomat sayur, bawang putih, tukang bukan mandor , gula pasir dan angkatan antar kota. Sedangkan yang mempengaruhi deflasi yakni telur ayam, beras, tarif listrik, daging ayam ras, bensin, dan minyak goreng.(Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)