Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Timnas U22 SEA Games 2019

Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar, Tim Lawan Harus Main Lebih dari 100 Persen Imbangi Tim Garuda Muda

Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar, Tim Lawan Harus Main Lebih dari 100 Persen Imbangi Tim Garuda Muda.

Editor: Sudarma Adi
KOMPAS/GARRY LOTULUNG
Skuat Timnas U-23 Indonesia dalam laga kontra Laos di ajang SEA Games 2019 di Stadion Imus Filipina, Kamis (5/12/2019). 

Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar, Tim Lawan Harus Main Lebih dari 100 Persen Imbangi Tim Garuda Muda

TRIBUNJATIM.COM - Pelatih Myanmar Velizar Popov, menyatakan akan menampilkan permainan terbaik saat melawan timnas U-22 Indonesia di partai semifinal SEA Games 2019.

Laga semifinal antara timnas U-22 Indonesia vs Myanmar akan digelar di Stadion Rizal Memorial pada Sabtu (7/12/2019).

Popov menjelaskan bahwa timnya memiliki pemain berkualitas sehingga bisa menjalankan banyak opsi permainan.

Dengan modal tersebut, Popov berharap timnya bisa memberikan perlawanan kepada Indonesia pada laga nanti.

Timnas U-23 Indonesia Vs Myanmar, Pelatih Lawan Puji Habis-habisan Kekuatan Pemain Garuda Muda

Timnas U-23 Indonesia Vs Myanmar, Pelatih Myanmar Bertekad Hentikan Osvaldo Haay Cetak Gol

Jelang Laga Timnas U-22 Indonesia vs Myanmar, Keder Hadapi Kecepatan Osvaldo Haay dkk

"Kami akan mencoba sesuatu dan mencoba yang terbaik melampaui keterbatasan kami. Kami tahu kami bermain bagus, tapi kami bukan tim sempurna. Kami memiliki banyak kelemahan dan harus bermain di melampaui batas kami untuk membuat sesuatu," kata Popov.

"Kami harus bermain lebih dari 100 persen dan berharap Indonesia tidak dalam hari terbaiknya," ujarnya menambahkan.

Myanmar juga memiliki modal lain yang cukup baik untuk laga nanti yakni masa persiapan lebih lama.

Myanmar punya waktu 4 hari untuk melakukan persiapan setelah mereka melakoni laga terakhir pada 2 Desember. Berbeda dengan Indonesia.

Indonesia baru melakoni laga terakhirnya pada Kamis (5/12/2019). Popov menganggap hal tersebut bukan keuntungan bagi timnya.

Bagi pelatih Bulgaria tersebut, waktu istirahat empat hari tersebut tidak menyelamatkan timnya setelah bermain empat kali dalam sepekan.

"Kami perlu satu bulan untuk istirahat tapi tidak bisa," tutur Popov.

Yang dibutuhkan timnya saat mencapai semifinal, kata Popov, adalah kekuatan mental. Bukan fisik. "Secara fisik saya yakin semua tim sangat lelah karena jadwal tidak normal. Di semifinal dan final itu yang penting kekuatan mental," tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved